ISLAMI

KISAH Bani Israil Kerja Sama dengan Iblis, Sering Melanggar Ajaran Allah dan Membunuh Nabi Zakariya

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
ISLAMI
KISAH Bani Israil Kerja Sama dengan Iblis, Sering Melanggar Ajaran Allah dan Membunuh Nabi Zakariya



DEMOCRAZY.ID - Nabi Zakariya, ayah Nabi Yahya adalah seorang tukang kayu yang mencari nafkah dengan keringatnya sendiri. Kematian Nabi Zakariya terjadi setelah kematian Nabi Yahya.


Saat mengetahui kematian anaknya dan bahwa Allah akan mengubur hidup-hidup pembunuh Nabi Yahya, Nabi Zakariya melarikan diri ke sebuah kebun di Baitul Maqdis.


Ketika Nabi Zakariya berada di tengah pepohonan, pepohonan tersebut memanggilnya dan mengundangnya mendekat.


Nabi Zakariya mendekati pepohonan tersebut yang kemudian membuka dirinya, memungkinkan Nabi Zakariya masuk dan bersembunyi.


 “Wahai Nabi Allah, datanglah mendekat ke sini ke arahku," ucap Sang pohon.


Sayangnya, iblis menyaksikan persembunyian Nabi Zakariya. Iblis segera memotong kain baju Nabi Zakariya sebagai bukti keberadaannya kepada orang-orang yang mencarinya.


Namun, ketika mereka mendengar laporan dari iblis, mereka menolak untuk percaya. Iblis menunjukkan sepotong kain baju Nabi Zakariya sebagai bukti.


Orang-orang yang mencarinya terkejut ketika melihatnya dan meminta tahu lokasi pohon tempat Nabi Zakariya bersembunyi.


Mereka mengambil kapak dan menghancurkan pohon itu sampai terbelah dua. Hantaman kapak menyebabkan Nabi Zakariya yang sedang bersembunyi terbunuh.


Allah SWT menghukum Bani Israil atas kematian Nabi Zakariya dan Nabi Yahya dengan cara membunuh para pemimpin mereka dan menawan ratusan orang.


Ini menunjukkan bahwa Bani Israil seringkali melanggar ajaran dan membunuh para nabi.


Seperti yang diungkapkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 61, mereka sering kali menolak ajaran Allah, membunuh para nabi tanpa alasan yang benar dan akibatnya mereka menderita hukuman dan kemurkaan Allah.


وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ وَّاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۗ قَالَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا مِصْرًا فَاِنَّ لَكُمْ مَّا سَاَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ࣖ


“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah ayat 61).



Sumber: Akurat

Penulis blog