DEMOCRAZY.ID - Bakal calon wakil presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menjawab sederet tudingan yang menyebut dirinya seolah kebal dari bidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Adapun isu itu terkait dengan dugaan korupsi Formula E.
"Saya rasa KPK bekerja dengan profesional. KPK bisa memanggil siapa saja di negeri ini dan kita sudah, saksikan itu selama hampir 20 tahun usia KPK," katanya dikutip dari channel YouTube Kick Andy pada Rabu, 1 November 2023.
Menurut Anies, KPK bisa saja memeriksa orang-orang yang dianggap bersalah.
"Itu siapa saja bisa dipanggil. jadi saya tidak bisa memvalidasi atau menolak statement itu. saya sendiri tidak pernah mendengar secara langsung kutipan-kutipan itu (kebal dari KPK)," tuturnya.
"Tapi saya, kita semua mempercayai bahwa KPK bekerja menggunakan prinsip-prinsip tata kelola yang benar, mengikuti aturan hukum yang benar," sambung dia.
Artinya, lanjut Anies, bila memiliki dasar untuk melakukan pemanggilan ya dilakukan pemanggilan.
Namun bila tidak ada dasar untuk melakukan pemanggilan, KPK tidak bisa melakukan pemanggilan.
"Jangan sampai tidak ada dasar melakukan panggilan, tidak melakukan panggilan. Lalu ada dongeng yang lain gitu. Wong ini adalah institusi penegak hukum ya."
Lebih lanjut Anies mengaku dirinya pun sempat diperiksa KPK. "Saya diundang satu kali," tuturnya.
Lebih lanjut Anies juga membantah soal isu yang menyebut sosok Novel Baswedan sebagai backing pelindungnya di KPK. Mengigat dia adalah kerabat dekat Anies.
"Kalau terkait dengan perlindungan, saya percaya perlindungan terkuat itu bukan dari partai, bukan dari kerabat, bukan dari penguasa, tapi dari ketaatan kepada aturan hukum. Ketaatan pada regulasi."
"Saya pernah ditanya, mas anda ini pegangannya apa? Saya bilang dua hal, saya menyandar kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yang kedua menyandar kepada aturan. Nah itu aja," ujarnya lagi.
Karena menurut Anies, itulah yang melindungi, bukan bukan yang lain.
"Jadi kalau kita berada di pemerintahan maka perlindungan terkuat adalah ketaatan kepada prosedur. Itulah yang membuat kita bisa terselamatkan dari urusan apapun." [Democrazy/VIVA]