HOT NEWS

Kesaksian Sandera Hamas dan Israel Setelah Dibebaskan, Berbanding Terbalik!

DEMOCRAZY.ID
November 29, 2023
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
Kesaksian Sandera Hamas dan Israel Setelah Dibebaskan, Berbanding Terbalik!

kesaksian-sandera-hamas-dan-israel-setelah-dibebaskan-berbanding-terbalik


DEMOCRAZY.ID - Gencatan senjata sementara antara Hamas, Palestina dan Israel mulai diberlakukan sejak Jumat 24 sampai 27 November 2023 dan diperpanjang dua hari pada Selasa, 28 November dini hari waktu Gaza.


Mengutip laporan Al Jazeera Rabu, 29 November 2023, kesepakatan gencatan senjata ini muncul setelah Israel dan Hamas sepakat untuk membebaskan sandera.


Dalam kesepakatan itu, Hamas bakal membebaskan 50 dari 240 sandera yang mereka tahan sejak 7 Oktober lalu. 


Adapun, dari pihak Israel akan menyerahkan 150 sandera perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun yang disekap di penjara Israel.


Sejak hari pertama gencatan senjata, sejumlah sandera telah dibebaskan, baik oleh Hamas maupun dari pihak Israel. 


Mereka yang telah dibebaskan lantas memberikan kisahnya selama ditahan oleh masing-masing kubu.


1. Kisah Yocheved Lifshitz, perempuan Israel yang ditahan Hamas


Yocheved Lifshitz (85) membagikan kisahnya selama menjadi tahanan di markas Hamas. Sambil duduk di kursi roda, dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia dibawa melalui jaringan terowongan seperti jaring laba-laba di bawah Kota Gaza.


Yocheved mengaku sempat mendapat pukulan dari anggota Hamas saat awal dirinya ditangkap pada 7 Oktober 2023 lalu. 


Namun, setelah berada di markas Hamas, ia mengaku mendapat semua kebutuhannya dan diperlakukan baik.


"Mereka memperlakukan kami dengan baik,” kata dia sehari setelah pembebasannya akhir Oktober 2023 lalu.


Selama ditahan, sambung dia, seorang dokter rutin mengunjunginya dan membawa semua kebutuhan yang ia butuhkan.


2. Kisah Danielle dan Emilia Aloin, setelah dibebaskan Hamas


Wanita Israel Danielle bersama putrinya Emilia Aloni dibebaskan oleh Hamas pada Jumat, 24 November 2023. Setelah dibebaskan, Danielle sempat mengirim surat untuk Hamas yang berisi ucapan terima kasih.


Bukan cuma itu, dia juga mengaku senang lantaran selama dalam tahanan Hamas, putrinya yang baru berusia 6 tahun diperlakukan baik bak ratu.


“Terima kasih kepada Anda dan orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini, putri saya merasa seperti seorang ratu di Gaza… Secara umum, dia mengakui bahwa dia merasa seperti pusat dunia. Dia belum pernah bertemu siapa pun dalam perjalanan panjang kami, mulai dari pangkat bawah hingga pimpinan, yang tidak memperlakukannya kecuali dengan kelembutan, kasih sayang, dan cinta.” tulis Danielle dilihat melalui Qassam Military Media.


“Saya akan mengingat perilaku baik Anda, yang diberikan di sini meskipun Anda menghadapi situasi sulit dan kerugian besar yang Anda derita di sini di Gaza. “Saya berharap di dunia ini kita benar-benar bisa menjadi teman baik. Saya berharap Anda semua sehat dan sejahtera… Kesehatan dan cinta untuk Anda dan anak-anak keluarga Anda. Terimakasih banyak,” tambahnya.


3. Kisah Raghad Al-Fanni perempuan Gaza yang disekap Israel


Raghad Al-Fanni (25) merupakan warga Gaza yang ditangkap oleh tentara Israel di pos Tayyara di Tulkarem dalam perjalanan ke Ramallah pada bulan Oktober tahun 2022 lalu.


Fanni mengungkap selama ditahan ia kerap mendapat penyiksaan dari tentara Israel, mulai dari dipukul hingga menyaksikan banyak tahanan yang dikurung dalam sel isolasi.


Selain itu, kata dia, Petugas penjara Israel melarang narapidana perempuan membeli makanan di kantin dan merampas semua barang mereka.


"Kami tidak diberi air minum bersih dan jelas bahwa administrasi penjara membalas dendam pada kami," kata Fanni kepada Arab World News Agency Minggu, 26 November 2023.


"Ruangan yang dulunya menampung 6 tahanan perempuan sekarang berisi 11 tahanan perempuan. Bagian tempat saya berada dapat menampung 60 tahanan perempuan dan sekarang menampung 88 tahanan perempuan," sambungnya


4. Kisah Yosef dan Omar, setelah dibebaskan Israel


Yousef Burqan (16) menceritakan kisahnya selama menjalani masa tahanan di penjara Israel. Dia mengatakan kerap dipukul bahkan, hal itu masih ia dapatkan sebelum dibebaskan pada Sabtu, 25 november 2023.


Seian itu, Omar Al Shwaiki (16) mengisahkan bahwa ia ditangkap tentara Israel sejak berusia 15 tahun, dari saat itu ia merasakan penderitaan yang cukup berat di dalam penjara Israel.


"Kami sangat menderita karena kondisi penahanan yang tidak manusiawi di penjara Israel dan kondisi penahanan kami sangat keras," katanya.


Sumber: VIVA

Penulis blog