DEMOCRAZY.ID - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokow) Gibran Rakabuming Raka (Gibran) terindikasi menjadi tumbal mistik kekuasaan dengan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. “Indikasi kuat Gibran terperangkap sebagai tumbal ambisius kekuasaan, baik secara politis maupun mistik.. Dari parameter, standar, ukuran, patokan normal dipermak atau dipoles kaya apapun sangat tidak layak sebagai cawapres tetap dipaksakan, sangat mungkin back up dari kerja mistis,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi SuaraNasional, Selasa (21/11/2023). Kata Sutoyo, Gibran dipoles menggunakan Bahasa politik verbal, anak ajaib bahkan bisa direkayasa sebagai ratu adil pembawa keselamatan untuk menutupi kebodohan dan keterbatasan dan ketololannya. Masyarakat di bawa ke alam mabuk keajaiban, khususnya masyarakat selatan Jawa yang masih lekat dengan orang-orang yang menyukai keajaiban mistis secara berlebihan. “Rekayasa alasan lain pun dimunculkan deng...
Kajian Politik Merah Putih: 'Ada Indikasi Kuat Gibran Jadi Tumbal Mistik Kekuasaan'
November 21, 2023
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokow) Gibran Rakabuming Raka (Gibran) terindikasi menjadi tumbal mistik kekuasaan dengan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. “Indikasi kuat Gibran terperangkap sebagai tumbal ambisius kekuasaan, baik secara politis maupun mistik.. Dari parameter, standar, ukuran, patokan normal dipermak atau dipoles kaya apapun sangat tidak layak sebagai cawapres tetap dipaksakan, sangat mungkin back up dari kerja mistis,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi SuaraNasional, Selasa (21/11/2023). Kata Sutoyo, Gibran dipoles menggunakan Bahasa politik verbal, anak ajaib bahkan bisa direkayasa sebagai ratu adil pembawa keselamatan untuk menutupi kebodohan dan keterbatasan dan ketololannya. Masyarakat di bawa ke alam mabuk keajaiban, khususnya masyarakat selatan Jawa yang masih lekat dengan orang-orang yang menyukai keajaiban mistis secara berlebihan. “Rekayasa alasan lain pun dimunculkan deng...