DEMOCRAZY.ID - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah masih mendahulukan minat investor dalam negeri di tengah pengajuan 300 surat minat investasi atau letter of intent (LoI) dari pengusaha asing untuk megaproyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Di semua negara, kita menyampaikan progres IKN, investasi apa yang terbuka dan banyak yang berminat. Tetapi kan sampai sekarang sudah lebih dari 300 LoI yang sudah ditandatangani," kata Presiden Jokowi usai melepas bantuan tahap kedua kemanusiaan untuk Palestina di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, 20 November 2023.
Meski baru sebatas minat, tapi Presiden Jokowi memperkirakan minat investasi asing di IKN setiap hari masih akan terus bertambah.
"Saya kira sampai saat ini yang riil untuk memulai memang belum, tapi dengan tumpukan LOI sebesar itu masa satu saja ndak," kata Jokowi.
Presiden mengatakan hingga saat ini pemerintah masih memprioritaskan minat kalangan investor dalam negeri di pembangunan IKN.
"Saya kira akan banyak, hanya kita dahulukan dulu investor dari dalam negeri terlebih dahulu," jelas dia.
Sebelumnya, Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya di Jakarta, Selasa, 14 November 2023, melaporkan LoI yang diterima oleh pihaknya mencapai lebih dari 300 LoI.
Sebanyak 103 di antaranya merupakan LoI untuk pembangunan di sektor perumahan. 71 LoI lainnya merupakan sektor komersial.
Infrastruktur pendidikan menjadi sektor ketiga yang juga diminati dalam pembangunan IKN dengan 63 LoI, sedangkan sisanya merupakan sektor transportasi dan fasilitas kesehatan.
Pemerintah Rem Investasi Asing di IKN, Bahlil Beberkan Alasannya
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah masih mengerem investasi asing di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Menurutnya pemerintah masih memprioritaskan investor dalam negeri untuk mengembangkan IKN.
"(LoI) 200 lebih sudah ada tapi saya lagi mengerem. Saya rem kenapa? Daerah-daerah prime itu kalau boleh semua dalam negeri, supaya IKN dari kita untuk kita. Nanti di layer 2 dan 3-nya baru bisa memberikan opsi kepada asing," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Dalam catatan detikcom, sudah ada sebanyak 304 Letter of Interest (LoI) alias pernyataan minat investasi dari investor dalam dan luar negeri yang ingin ikut bergabung menggarap mega proyek andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Tapi, kata Bahlil, Jokowi masih memprioritaskan investor dalam negeri untuk membangun IKN. Hal itu bukan juga berarti pemerintah tidak membuka pintu untuk para investor asing.
"Jadi gini, Pak Jokowi itu memprioritaskan investor-investor dalam negeri, kalau ada investor dalam negeri bangun IKN, kita berikan prioritas itu yang dimaksud. Bukan berarti kita tidak membuka untuk asing, biar aja dulu dalam negeri, udah clear, kita prioritaskan kedua baru asing, itu yang dimaksud Pak Jokowi," bebernya. [Democrazy/Medcom]