DEMOCRAZY.ID
%20(Custom).jpg)
DEMOCRAZY.ID - Bukti kerugian yang ditelan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagai konsekuensi agresi militer di Gaza, Palestina, kembali terkuak. Ribuan tentara Israel dipastikan cacat dan terkena gangguan mental.
Dalam laporan yang dikutip dari Kantor Berita Yaman, Yemen Press Agency (YPA), sejak invasi militer Israel ke Jalur Gaza dilancarkan pada 7 Oktober 2023, sekitar 1.600 prajurit menderita cacat fisik.
Laporan ini diperkuat oleh informasi yang dirilis langsung oleh Army Radio Israel, berdasarkan data dari Asosiasi Veteran Penyandang Cacat Israel.
Menurut organisasi itu, ribuan tentara Israel yang menderita cacat fisik akibat perang melawan pasukan Hamas Palestina juga mengalami gangguan stress pasca trauma (PTSD).
Jumlah prajurit penderita cacat fisik dan PTSD yang sangat besar, membuat militer Israel harus memindahkan sebagian korban ke Amerika Serikat (AS) untuk menerima perawatan intensif. Baik medis maupun psikologis.
Seorang perwira tinggi militer Israel yang identitasnya dirahasiakan, juga membenarkan angka tersebut.
"Hanya mereka yang terluka, dan ribuan tentara menderita gangguan stres pasca-trauma," ucap perwira militer Israel itu dilansir VIVA Militer dari Middle East Monitor.
Hingga saat ini, militer Israel mengklaim baru kehilangan 69 orang tentaranya yang tewas dalam Operasi Pedang Besi (Operation Iron Sword) sejak 7 Oktober 2023.
%20(Custom).jpg)
Jumlah tersebut menambah total korban tewas di pihak tentara Israel menjadi 391 orang. Sementara, para serdadu zionis ini sudah membunuh lebih dari 14.000 warga sipil Palestina.
Mayat Tentara Israel Bergelimpangan di Bukit Khazzan
Serangan peluru kendali milisi Hizbullah Lebanon kembali memakan korban tentara Israel. Pasukan faksi Syiah pimpinan Hassan Nasrallah mengklaim telah membunuh sejumlah prajurit zionis di dekat bukit Khazzan, Kamis 23 November 2023.
Dalam laporan yang dikutip dari media ternama Yordania, Al Bawaba, Hizbullah mengklaim berhasil mengeliminasi sasaran pasukan militer Israel di daerah Al-Manara.
Tak hanya itu, serangan intensif milisi Hizbullah Lebanon juga menghujani daerah Jal al-Alam, dan Ruwaisat al-Alam tepatnya di peternakan Shebaa yang diduduki tentara Israel.
Akibatnya, empat orang tentara Israel dinyatakan tewas dalam serangan tersebut. Serangan rudal Hizbullah juga terekam dalam sebuah video berdurasi 5 detik, yang tersebar di platform media sosial X.
"Hizbullah dilaporkan melancarkan serangan terhadap tentara dari berbagai lokasi di sepanjang garis depan," bunyi laporan media Lebanon, Al Manar.
"(Serangan ini) menandakan peningkatan permusuhan yang signifikan. Ada kekhawatiran bahwa konflik akan meningkat dengan cepat," lanjut laporan tersebut.
Serangan ini diyakini sebagai yang terbesar dalam sejarah konflik Israel dan Hizbullah sejak 2006 silam.
Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Yediot News, Hizbullah telah menembakkan 48 roket BM-13 Katyusha sejak agresi militer Israel ke Gaza, Palestina dimulai pada 7 Agustus 2023.
Serangan Hizbullah ke wilayah Al-Manara ini berlangsung hanya sehari setelah sebelumnya dilancarkan ke daerah Al-Asi, Al Marj dan Al-Taha.
🚨 BREAKING: HEZBOLLAH ISRAELI CLASHES ESCALATING FAST - Unprecedented State of War Since 2006
— Mario Nawfal (@MarioNawfal) November 23, 2023
- Hebrew media reports indicate a heightened state of war on the northern border.
- Hezbollah is reportedly launching attacks on the army from multiple locations along the front,… https://t.co/fydwjas6Dv pic.twitter.com/aF2iAgG46U
Sumber: VIVA
