POLITIK

Gegara Ayahnya Dukung Anies Baswedan, Ketua PSI Siantar Dicopot

DEMOCRAZY.ID
November 28, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Gegara Ayahnya Dukung Anies Baswedan, Ketua PSI Siantar Dicopot

Gegara Ayahnya Dukung Anies Baswedan, Ketua PSI Siantar Dicopot


DEMOCRAZY.ID - Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) HM Nezar Djoeli menjelaskan alasan pencopotan Ketua DPD PSI Pematang Siantar. Nezar memastikan pergantian itu sudah sesuai mekanisme yang berlaku di internal PSI.


Mulanya Nezar menjelaskan bahwa Ketua PSI Pematang Siantar terdahulu adalah Samuel Sianturi. Samuel disebutnya tidak menjalankan instruksi partai.


"Sekarang kan gini, ketuanya di sana itu, adalah Samuel Sianturi, dia ini putranya Horas Sianturi yang juga caleg DPRD Kota Siantar. (Pencopotan) semua sudah melalui prosedur dan mekanisme AD/ART partai," kata Nezar saat dikonfirmasi, Minggu (26/11/2023).


Nezar mengatakan pencopotan itu dilakukan karena pengurus DPD PSI yang dipimpin oleh Samuel Sianturi tidak melakukan perintah partai. 


Menurutnya, pada Januari 2023, pihaknya sudah mengeluarkan imbauan kepada ketua DPD se-Sumut untuk pembentukan struktur partai hingga ke ranting. Namun, kata Nezar, perintah itu tidak dilakukan oleh Samuel.


"Pada Januari, kita sudah imbau membentuk struktur partai sampai ke tingkat ranting. Habis itu, di Februari Maret kita imbau juga," jelasnya.


Selain itu, Nezar mengaku DPW juga sudah memberikan beberapa kali surat peringatan dan pemanggilan kepada Samuel atas kejadian itu. Namun, dia mengaku Samuel tidak pernah memenuhi panggilan itu.


Alhasil, DPW mengajukan surat pergantian Samuel ke DPP PSI. Pergantian itu pun disetujui oleh DPP.


SK pencopotan itu keluar pada 10 November 2023. Lalu, kata Nezar, SK pencopotan tersebut dikirim ke para pengurus itu sekitar tanggal 15 November melalui WhatsApp.


"Kita berikan peringatan pertama, peringatan kedua, pemanggilan sampai ke DPW, nggak juga datang, nggak juga interaktif, komunikatif. Itu sampai dia kita panggil ke kantor itu enggak datang, kita usulkan pergantian sama DPP, DPP mengganti, apa persoalannya," ujarnya.


"Semua berdasarkan AD/ART, mereka diwajibkan mengadakan Kopdarda dalam satu tahun sekali minimal, ini nggak pernah mereka lakukan semenjak mereka memegang PSI, komunikasinya susah," sambung Nezar.


Dia mengaku pencopotan Samuel dan pengurus lainnya itu juga didukung oleh sekretaris DPD PSI Kota Pematang Siantar dan caleg lainnya. Menurutnya, sejauh ini juga tidak ada perubahan yang dilakukan oleh Samuel.


"Macam mana PSI mau berkembang di sana. tanda-tanda kehidupan PSI di sana nggak pernah ada, bendera baliho, segala macam nggak ada. Kegiatan mengenai PSI nggak ada," kata Nezar.


Nezar mengatakan ayah dari Samuel, yakni Horas Sianturi juga merupakan caleg DPRD Kota Pematang Siantar dari PSI. 


Namun, dia mengaku Horas menjadi relawan yang mendukung Anies Baswedan lewat persatuan gereja.


"Ditambah lagi bapaknya itu si horas caleg kota, tapi dia menjadi relawan Anies, mengatasnamakan gereja, kan sudah nggak searah dengan perjalanan partai. Namun, kita enggak ada urusan sama si Horas, kita urusan sama si Samuel, dia nggak bekerja, ya kita ganti," ujarnya.


Terkait para kader yang mau keluar dari PSI dan berhenti jadi caleg, Nezar mengaku tidak mempermasalahkan itu. Dia menyebut hal itu hak setiap kader.


"Terkait video viral itu, coba cek aja, siapa yang ada di video itu, paling duanya yang caleg di situ. (Mundur) silakan saja, setiap orang berhak menyatakan sikapnya," jelasnya.


"Kedua, ketika kita sudah diatur dalam DCT oleh PKPU, maka ada sanksi hukum yang mengikuti apabila kita mengundurkan diri. Silakan saja kalau mereka mau bersentuhan dengan hukum, nggak persoalan bagi kita, nggak mungkin juga kita larang. Tapi kita imbau, untuk apalah mengundurkan diri, apakah kita sebagai caleg berdasarkan karena menjadi pengurus DPD atau DPC saja, bukan karena rakyat, kalau memang berdasarkan rakyat mau maju caleg, ada badai topan pun anda tetap harus berlayar," tutupnya.


Sebelumnya beredar video yang menunjukkan sejumlah kader dan calon legislatif (caleg) dari PSI protes karena pencopotan pengurus di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut), viral di media sosial. Mereka juga mengancam akan berhenti sebagai caleg dan kader partai. [Democrazy/Detik]

Penulis blog