HOT NEWS

Dicap Antek Jepang, Soekarno Presiden Pertama Indonesia Mengajukan Syarat Ini Kepada Kolonel Fujiyama Agar Bisa Bekerja Sama

DEMOCRAZY.ID
November 28, 2023
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
Dicap Antek Jepang, Soekarno Presiden Pertama Indonesia Mengajukan Syarat Ini Kepada Kolonel Fujiyama Agar Bisa Bekerja Sama

dicap-antek-jepang-soekarno-presiden-pertama-indonesia-mengajukan-syarat-ini-kepada-kolonel-fujiyama-agar-bisa-bekerja-sama


DEMOCRAZY.ID - Perjuangan Soekarno dalam memerdekakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak akan pernah terlupakan. 


Soekarno merupakan sosok pejuang yang sangat cerdas, sehingga pemikiran-pemikirannya sangat ditakuti olehnya dan Belanda dan Jepang. 


Selain itu, Soekarno juga memiliki kemampuan untuk menggerakkan rakyat Indonesia dengan pidato-pidatonya yang menggebu-gebu.


Sehingga tidak sedikit, rakyat Indonesia tidak mudah menyerah dalam meraih kemerdekaan berkat semangat dan motivasi yang Soekarno berikan.


Dan hal itu sudah pasti menjadi ancaman yang sangat serius bagi Belanda dan Jepang yang pernah menjajah Indonesia.


Soekarno sendiri sempat beberapa kali diasingkan ke sejumlah wilayah yang ada di Indonesia. 


Termasuk salah satunya ke wilayah Padang, di mana Soekarno pada saat itu diasinhkan oleh militer Belanda.


Sebab, Belanda merasa takut jika pria yang akrab disapa Bung Karno itu bisa terpengaruhi oleh bujuk rayu tentara Jepang.


Seperti melansir dari kanal YouTube Hendri Teja, Selasa, 28 November 2023, dalam sebuah video dijelaskan bahwa Belanda berencana membawa Soekarno ke Australia. 


Setelah sebelumnya, Presiden pertama Indonesia itu diasingkan di sebuah wilayah di Bengkulu. 


Namun sebelum bernagkat ke Australia,  Belanda membawa Soekarno ke wilayah Padang untuk pemberangkatan selanjutnya.


"Belanda berencana membawa Soekarno yang sedang diasingkan di Bengkulu ke Australia," kata pengisi suara kanal YouTube Hendri Teja, Selasa, 28 November 2023.


"Perjalanan akan ditempuh melalui kapal yang sudah disiapkan di Padang," sambungnya. 


Namun sesampainya di Padang, rencana keberangkatan Belanda membawa Soekarno ke Australia terhendus oleh Jepang. 


P


Negara yang berasal dari Asia Timur itu lantas membombardir pasukan Belanda yang akan membawa Bung Karno.


Hingga pada akhirnya, Belanda pada saat itu dengan penuh ketakutan pergi meninggalkan Padang tanpa membawa Presiden Soekarno.


Mengetahui hal itu, Soekarno lantas mengumpulkan masyarakat Padang di satu lapangan.


Tak lama setelah itu, Soekarno menyampaikan pidatonya, dan dalam pidatonya tersebut Bung Karno meminta agar masyarakat Padang menyambut baik kedatangan Jepang. 


Menurut Soekarno, dengan menyambut baik kedatangan Jepang bisa membuat rakyat Indonesia sedikit bernapas lega bisa terbebas dari penjajahan Belanda. 


Selain itu, Soekarno juga beralasan, bahwa belum saatnya rakyat Indonesia melawan secara langsung tentara Jepang yang mulai memperluas kekuasaan sampai ke negara Indonesia.


"Saudara-saudara saya minta kepada saudara-saudara untuk mematuhi tentara yang akan datang," kata Bung Karno dalam pidatonya.


"Jepang mempunyai tentara yang sangat kuat, sedangkan kita sangat lemah," sambung Soekarno.


"Kita tidak mempunyai senjata, kita tidak terlatih untuk berperang, kita akan dihancur leburkan jikalau kita mencoba-coba melakukan perlawanan secara terang-terangan," sambungnya lagi. 


Dan benar saja, saat tentara Jepang masuk ke wilayah Padang, mereka disambut dengan sangat baik oleh masyarakat di wilayah tersebut.


Hingga akhirnya, salah satu pemimpin Jepang datang menemui Soekarno, dan meminta agar Bung Karno bekerja sama dengan tentara Jepang.


"Dalam dialog yang berlangsung selama dua jam itu, Fujiyama meminta kepada Soekarno agar bersedia bekerjasama dengan Jepang," ucap pengisi suara kanal YouTube tersebut.


Mendapat penawaran kerja sama dari pihak Jepang, Soekarno pada saat itu lantas menyetujuinya. 


Dan dengan demikian, pertemuan tersebut adalah awal dimana Bung Karno disebut sebagai sosok yang berkolaborasi dengan Jepang. 


"Ini pertemuan bersejarah yang memulai cap Soekarno sebagai kolaborator Jepang," ungkap pengisi suara kanal YouTube itu.


Akan tetapi, persetujuan yang diberikan oleh Soekarno bukan tanpa alasan, Soekarno meminta syarat kepada Fujiyama agar bisa bebas berpolitik untuk memerdekakan negara Indonesia.


"Sebagai bayaran untuk kesediaan Bung Karno bekerjasama guna menertibkan rakyat, kolonel Fujiyama memenuhi syarat yang diajukan Soekarno yaitu bebas berpolitik untuk memperjuangkan negerinya," ujar pengisi suara kanal YouTube tersebut.


Dan pada saat itu, Soekarno tidak mengambil fasilitas yang diberikan oleh Jepang, karena yang terpenting baginya adalah menjadikan negara Indonesia merdeka dari penjajahan.


Sumber: HOPS

Penulis blog