DEMOCRAZY.ID - Sebuah fenomena politik dinasti terungkap dalam sejarah kekuasaan Presiden Joko Widodo, namun yang lebih mencengangkan adalah peran istri, Ibu Iriana Jokowi.
Dalam sebuah eksklusif, Rocky Gerung mengungkapkan kritiknya terhadap peran Ibu Iriana dalam politik keluarga Jokowi.
Menurut Rocky Gerung, Ibu Iriana tidak hanya menjadi ibu negara yang tampil di depan publik, tetapi juga mengendalikan politik dari balik tirai.
Dalam psikologi politik, hal ini disebut sebagai "sindrom ratu lebah," di mana seorang perempuan kuat mengendalikan kekuasaan tanpa terlihat di permukaan.
"Dia diam aja di sarang tapi dia mengendalikan para pekerja laki-laki. Itu simbolnya," tutur Rocky dikutip dari channel YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 20 November 2023.
Rocky Gerung melihat bahwa Ibu Iriana secara diam-diam mengelola strategi politik dinasti untuk melindungi keluarganya.
Dia merinci bagaimana Ibu Iriana mempersiapkan anaknya, Gibran, sebagai potensi cawapres untuk melanjutkan kekuasaan keluarga.
Kritik terhadap PDIP dan Megawati sebagai pemicu konflik keluarga Jokowi juga muncul.
Ibu Iriana dianggap merasa merendahkan keluarga Jokowi, sehingga membangun strategi politik dinasti secara sistematis.
Dalam konteks ini, Gerung mencatat bahwa Ibu Iriana melampaui peran tradisional ibu negara.
"Walupun itu gosip, tapi orang melihat ada pola sebetulnya dibelakang kepemimpinan tersebut."
Dia tidak hanya melibatkan diri dalam isu-isu lingkungan dan keluarga, tetapi juga memainkan peran dalam strategi politik dinasti yang kompleks.
Apakah upaya ini akan berhasil atau berujung pada tragedi, hanya waktu yang akan memberikan jawaban.
Namun, apa yang jelas adalah Ibu Iriana Jokowi telah melangkah keluar dari bayang-bayangnya yang inosen untuk menunjukkan bahwa di balik kelembutannya, ada kecerdasan politik yang kuat. [Democrazy/VIVA]