DEMOCRAZY.ID - Istilah genosida akhir-akhir ini sering diperbincangkan. Kata ini banyak diucapkan beberapa figur dunia untuk menggambarkan pembantaian warga sipil Palestina di Gaza yang dilakukan Israel dengan kedok untuk menghancurkan milisi bersenjata Hamas. Pada tahun ini, beberapa laporan menyebutkan insiden pembantaian berbasis etnis itu juga terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC). Pembantaian dilakukan oleh kelompok March 23 (M23) terhadap penduduk Suku Hutu. Konflik antara M23 dan suku Hutu sendiri didasari oleh Genosida Rwanda pada 1994 lalu. Saat itu, pihak Hutu melakukan pembantaian terhadap satu juta warga suku Tutsi di negara itu. Namun pascapembantaian, Hutu mendapatkan serangan balik dari pihak Tutsi, yang membuat sebagian warganya lari ke wilayah DRC, utamanya ke wilayah Kivu Utara, yang berbatasan dengan Rwanda. Di sisi lain, Tutsi akhirnya memegang kekuasaan di negara itu. Pemerintah Rwanda pimpinan Presiden Paul Kagame, yang berlatar belakang Tutsi, pun disebut-
DEMOCRAZY.ID - Istilah genosida akhir-akhir ini sering diperbincangkan. Kata ini banyak diucapkan beberapa figur dunia untuk menggambarkan pembantaian warga sipil Palestina di Gaza yang dilakukan Israel dengan kedok untuk menghancurkan milisi bersenjata Hamas. Pada tahun ini, beberapa laporan menyebutkan insiden pembantaian berbasis etnis itu juga terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC). Pembantaian dilakukan oleh kelompok March 23 (M23) terhadap penduduk Suku Hutu. Konflik antara M23 dan suku Hutu sendiri didasari oleh Genosida Rwanda pada 1994 lalu. Saat itu, pihak Hutu melakukan pembantaian terhadap satu juta warga suku Tutsi di negara itu. Namun pascapembantaian, Hutu mendapatkan serangan balik dari pihak Tutsi, yang membuat sebagian warganya lari ke wilayah DRC, utamanya ke wilayah Kivu Utara, yang berbatasan dengan Rwanda. Di sisi lain, Tutsi akhirnya memegang kekuasaan di negara itu. Pemerintah Rwanda pimpinan Presiden Paul Kagame, yang berlatar belakang Tutsi, pun disebut-