DEMOCRAZY.ID - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla menyebut cara paling efektif menghentikan serangan Israel ke Palestina yang telah menewaskan ribuan orang adalah dengan mendorong diplomasi dari seluruh negara di dunia atas nama kemanusiaan.
Bagi Kalla, seruan tak membeli produk tertentu atau memboikot barang barang Israel tak efektif menekan pemerintahan Benjamin Netanyahu.
“(Boikot, tak mempan, apa sih apa yang diboikot Israel, barangnya juga tidak ada yang masuk, masuk itu dari negara lain,” kata JK kepada wartawan di Monas, Jakarta, Minggu (5/11).
Menurut Kalla, diplomasi yang efektif pun harus melibatkan Amerika Serikat, karena Israel tak mau mendengar negara manapun di dunia.
“Karena mereka bisa menyerang begitu dengan bantuan amerika kan bantuan-bantuan negara-negara eropa dan negara barat lain,” pungkasnya.
JK menegaskan bahwa jutaan massa yang berkumpul dalam aksi tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan dukungan dan doa bagi kemerdekaan Palestina.
"Saudara-saudara semuanya perlu diketahui niat pertama pada jutaan orang yang hadir saat ini adalah untuk membantu serta mendoakan kemerdekaan Palestina,” ujarnya.
Menurut JK, keikutsertaannya dalam aksi tersebut untuk mencerminkan rasa solidaritas dan kepedulian terhadap nasib bangsa Palestina, yang telah lama berjuang untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan mereka di tengah konflik yang berkepanjangan.
Dia percaya bahwa dengan bersatu dan berupaya bersama negara-negara dan individu dari seluruh dunia, dapat meraih hak bangsa Palestina untuk hidup dalam perdamaian dan merdeka.
Menurut dia, saling membantu dan mendoakan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan serta menghentikan semua kejahatan yang meresahkan dan tindakan pembunuhan massal yang terjadi di tanah Palestina.
Saya berharap semua yang ada disini dapat saling mendoakan, saling membantu dan memperjuangkan kemerdekaan dan menghentikan semua kejahatan yang membinasakan dan pembunuhan besar-besaran di bumi Palestina,” katanya.
Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina juga turut dihadiri oleh sejumlah pejabat negara yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. [Democrazy/TvOne]