DEMOCRAZY.ID - Israel belakangan ini menjadi sorotan publik setelah menewaskan lebih dari 8.000 warga Palestina melalui serangan udara.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan di Gaza, sebagian besar dari korban tewas tersebut adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan Israel terhadap Jalur Gaza semakin mengganas sehingga banyak pihak menyerukan untuk boikot perusahaan-perusahaan yang mendukung dan berasal dari Israel. Israel sendiri merupakan negara maju yang melahirkan banyak perusahaan rintisan atau startup.
Bahkan, Tel Aviv menjadi kota kedua dengan jumlah startup terbanyak di dunia setelah Silicon Valley, Amerika Serikat.
Hal tersebut juga dirasakan Indonesia, terdapat dua perusahaan asli Israel yang beroperasi, dan banyak digunakan masyarakat Indonesia, apa saja?
1. Waze
Waze merupakan layanan peta digital dengan memakai data real-time dari para pengguna. Seperti Google Maps, Waze bisa memberikan rute terbaik dengan memperlihatkan opsi jalan tercepat, titik kemacetan, kecelakaan, sampai lokasi keberadaan polisi.
Sebelum diambil alih Google pada 2013, Waze merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 2008 di Israel oleh pengusaha asal Tel Aviv, Uri Levine; Ehud Shabtai; dan Amir Shunar.
Waze memiliki popularitas tinggi di Indonesia karena dinilai lebih akurat daripada Google Maps.
Apalagi, para pengguna bisa saling membagikan informasi dari setiap titik jalan yang dilewati. Pada tahun 2013 silam, Google berhasil mengakuisisi dengan harga US$966 juta atau sekitar Rp15,3 triliun saat ini. Dalam akuisisi ini, Google mengalahkan Facebook, Apple, dan Nokia.
2. Teva Pharmaceuticals Industries
Teva Pharmaceuticals Industries menjadi perusahaan multinasional yang berbasis di Petah Tikva, Israel.
Perusahaan ini memproduksi berbagai produk farmasi dan sampai saat ini perusahaan tersebut menjadi produsen obat generik terbesar di dunia. Di Indonesia sendiri, perusahaan yang menjadi bagian dari Teva adalah PT Actavis Indonesia.
"Actavis Generics berkomitmen untuk menempatkan manusia sebagai pusat dari apa yang kami lakukan. Sebagai anggota Teva Group, kami membangun jejak global yang kuat dan meningkatkan akses terhadap solusi kesehatan berkualitas," tulis PT Actavis Indonesia, dikutip dari laman resminya.
"Kontrol kualitas tidak hanya dilakukan oleh Grup Teva secara global, tetapi juga melibatkan audit oleh otoritas regulasi dari negara-negara yang memasarkan produk farmasi yang diproduksi oleh PT Actavis Indonesia, seperti Rusia, Ukraina, dan lainnya," lanjut Teva. [Democrazy/VIVA]