HOT NEWS

SOSOK Panglima Guntur Legenda Suku Dayak Yang Dulu Tegur Soekarno Soal IKN Diungkap Panglima Pajaji

DEMOCRAZY.ID
Oktober 03, 2023
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
SOSOK Panglima Guntur Legenda Suku Dayak Yang Dulu Tegur Soekarno Soal IKN Diungkap Panglima Pajaji



DEMOCRAZY.ID - Setelah menantang Panglima Jilah dan menolak IKN, kini Panglima Pajaji kembali angkat bicara soal mengapa dia menolak IKN di Kalimantan dan meminta Presiden Jokowi menghentikannya.


Sebab, menurut Panglima Pajaji seperti disampaikannya di akun Facebooknya @panglimapajajiskw, jika jauh sebelum Jokowi, Presiden Pertama RI Soekarno juga pernah ingin memindahkan IKN ke Kalimantan.

 

Namun kemudian dibatalkan karena kesaktian salah satu panglima perang suku Dayak yakni Panglima Guntur yang mendatangi istana secara gaib menemui Presiden RI Pertama Soekarno.


"Dengar semua saudaraku, sedikit informasi, ini bukan cerita omong kosong, saya ada saksi yang kini sudah meninggal dua tahun lalu," ujar Panglima Pajaji memulai cerita fakta soal Panglima Guntur dan Bung Karno di masa lampau.


Menurut Panglima Pajaji seperti dilansir Sriwijaya Post, 23 Agustus 2023, ini fakta yang tak pernah terungkap.


"Bukan mitos atau dongeng, ini kisah nyata yang tak diketahui, dulunya bapak Presiden bertekad dan berambisi memindahkan IKN ke Kalimantan tengah, namun tidak berhasil," ujar Panglima Pajaji di akun FB-nya Panglima Pajaji skw.


Karena apa? menurut Panglima Pajaji, Bung Karno yang ditemui oleh salah satu Panglima Perang Dayak yakni Panglima Guntur atau Panglima Petir itulah yang menjadi awal mengapa dirinya menolak IKN.


"Ada sosok Panglima kami Dayak Panglima Kilat atau Petir atau dikenal dengan Panglima Guntur, yang datang langsung menemui Bung Karno, ia melarang keras Bung Karno untuk memindahkan IKN di Kalimantan," ujarnya.


Sebab menurut Panglima Pajaji, Karena Panglima Guntur tahu apa yang akan terjadi, pertemuan mereka itu di Istana Negara. Bahkan Panglima Guntur datang tidak menggunakan transportasi.


"Panglima Guntur, datang bak Kilat ke Istana Negara secara cepat," ujarnya.


Dikatakan Panglima Pajaji, cerita rahasia dari leluhurnya ini ia ungkap, karena jika masih hidup, rekan sekangatan Bung Karno pasti tahu cerita ini.


"Jika orang seangkatan Bung Karno yang dulu jika masih hidup, mereka pasti tahu sejarahnya, kenapa dulu IKN dibatalkan," ujarnya.


Menurut Panglima Pajaji, jika dalam pertemuan ini Panglima Guntur memberitahu Bung Karno apa bahayanya jika memaksakan IKN di Kalimantan.


"Panglima ngasih tahu kepada pak Presiden Soekarno, untuk saat ini; "jangan kamu paksakan IKN di Kalimantan, karena ada beberapa hal yang akan terjadi terutama di beberapa tahun kemudian," jelasnya.


Saat itu, menurut Panglima Pajaji, IKN tak jadi dipindahkan, namun kemudian pecahlah Perang Sampit.


"Maka itu, Sekarang saya pribadi, meminta agar Pemerintah negara Ri untuk tidak memaksakan IKN di Kalimantan tepatnya di kalimantan Timur," ujarnya.


Sebab apapun alasannya dan apapun cerita, jika masih dilakukan, maka bahayakan akan terjadi.


"Kalian siap-siap, jika tak mau dengar pesan saya, akan kalian lihat sendiri, ingat baik-baik pesan saya," jelasnya.


Panglima Pajaji mengingatkan masyarakat Dayak untuk waspada, jika IKN masuk, sebab mereka bisa saja akan terpinggirkan.


"Ingat musuh kita ada di depan mata, ingat persatuan Dayak, untuk Dayak-Dayakku yang sudah tahu biarkan paksakan IKN, dan mereka tahu nanti, akibatnya," jelasnya.


Panglima Pajaji mengatakan, pernyataan ini bukan mengancam, tetapi lebih mengingatkan akan kondisi pembangunan IKN di masa mendatang.


Untuk diketahui Panglima Guntur merupakan salah satu Panglima Legendaris Panglima Suku Dayak yang sakti dan hidup zaman kerajaan, bahkan hingga kini.


Ia pun sekali lagi mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak memaksakan IKN jika dalam kondisi saat ini. Sebab banyak resiko yang akan diambil. Ia berharap hal ini menjadi pertimbangan.



Sumber: Tribun

Penulis blog