DEMOCRAZY.ID - Usai Gibran Rakabuming Raka resmi diumumkan cawapres Prabowo Subianto, perang dingin antara PDIP dengan Jokowi sepertinya langsung dimulai.
Pasalnya, PDIP langsung meminta Jokowi dan Gibran angkat kaki dari kandang banteng. PDIP sendiri enggan mengomentari deklarasi Gibran cawapres Prabowo Subianto.
Pengumuman deklarasi Gibran sebagai cawapres itu disampaikan langsung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pengumuman dilakukan di kediaman Prabowo Subianto di kediamannya, di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu 22 Oktober 2023 malam.
Hadir dalam deklarasi tersebut ketua-ketua umum, sekjen dan elite parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Jurubicara PDIP, Deddy Sitorus, pun malas malasan saat ditanya tanggapannya soal penetapan Gibran cawapres Prabowo.
"Ya, enggak ada tanggapan. Ngapain kita tanggapin. Biarin aja lah," ucap Deddy, Minggu 22 Oktober 2023 malam.
Dia menyatakan, PDIP saat ini menunggu sikap gantle keduanya mundur sebagai kader PDIP. Hal itu berlaku baik untuk Jokowi maupun putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
Karena itu, sejatinya tidak diperlukan surat pemanggilan untuk Jokowi dan Gibran.
"Enggak perlu (dipanggil). Kita tunggu saja, mereka berjiwa besar, bersikap ksatria," kata dia.
Menurutnya, keduanya akan lebih terhormat jika menyatakan mengundurkan diri secara resmi.
"Ya, terkirim surat (mengundurkan diri), kan. Jadi, kan, terhormat, gitu lho," tuturnya.
Apakah ada kemungkinan nantinya Jokowi dan Gibran akan dipecat dari PDIP?
"Kita punya mekanisme sendiri, lah, ngurus itu. Nanti kan ada timingnya," jawabnya.
Dia menjelaskan, untuk pemecatan kader PDIP memiliki aturan dan mekanisme.
"Nanti ada waktunya kita urus itu. Kita punya AD/ART. Soal bagaimana dan mekanismenya, itu kita serahkan ke DPP, sama Ketum." kata dia.
"Kita berharap mereka berjiwa besar lah," imbuhnya.
Deddy Sitorus menyebut bahwa baik jokowi dan Gibran masuk jadi kader PDIP secara baik-baik. Maka untuk angkat kaki dari PDIP pun semestinya dengan cara baik-baik pula.
"Datang baik-baik dan pergi juga baik-baik," tuturnya.
Meski begitu, Deddy mengakui bahwa putra sulung Presiden Jokowi itu memang memiliki hak menjadi cawapres.
Hanya saja ia menyayangkan bahwa Jokowi tidak memberikan pelajaran politik yang baik untuk masyarakat.
"Kasih lah pelajaran yang baik sama republik ini, kan gitu," tandas Deddy Sitorus.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku tidak bisa berbicara banyak tentang keputusan Gibran maju cawapres di Pilpres 2024.
Jokowi menyatakan, sebagai orang tua, dirinya hanya bisa memberikan restu dan doa kepada Gibran.
"Orang tua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui, keputusan (ada pada Gibran) semuanya," ucap Jokowi di Surabaya, Minggu 22 Oktober 2023.
Apalagi, kakak Ketum PSI Kaesang Pangarep itu juga sudah dewasa dan bisa menentukan keputusannya sendiri.
"Karena sudah dewasa ya, jangan terlalu mencampuri urusan," sambungnya. [Democrazy/PojokSatu]