HOT NEWS

Peran Soekarno Dianggap Biasa Saja, Sosok Tokoh Nasional Ini Justru Begitu Ditakuti Kolonial Belanda

DEMOCRAZY.ID
Oktober 01, 2023
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
Peran Soekarno Dianggap Biasa Saja, Sosok Tokoh Nasional Ini Justru Begitu Ditakuti Kolonial Belanda



DEMOCRAZY.ID - Ada begitu banyak sosok tokoh nasional yang masih melekat diingatan masyarakat Indonesia. Sebut saja Soekarno, Bung Kecil yang disematkan kepada Sutan Sjahrir maupun Bung Hatta.


Selain Soekarno, keduanya merupakan tokoh nasional yang sangat berpengaruh dalam kemerdekaan Indonesia.


Diketahui bahwa Sutan Sjahrir adalah Perdana Menteri Indonesia pertama di bawah kepemimpinan Ir. Soekarno.


Sementara Mohammad Hatta adalah Wakil Presiden pertama Indonesia di bawah kepemimpinan Ir. Soekarno.


Keduanya merupakan sosok tokoh nasional yang sama-sama merintis pendidikan di kampus yang sama, organisasi yang sama dan partai yang sama.


Hingga pada tahun 1934 keduanya pernah diasingkan oleh Belanda dikarenakan aksi politiknya yang dianggap radikal oleh Belanda.


Lantas, peran apakah yang dilakukan keduanya hingga dianggap radikal dan mengancam kepemerintahan Kolonial Belanda saat itu?


Sebagaimana dilansir dari kanal YouTube Kok Bisa? tanggal 1 Oktober 2023, Sutan Sjahrir dan Muhammad Hatta sepulangnya menempuh pendidikan di Amsterdam Belanda pada tahun 1931.



Keduanya masuk di Partai Nasional Indonesia atau disebut PNI Baru.


PNI sendiri didirikan oleh Ir. Soekarno pada tahun 1927, namun menurut Belanda PNI yang dibawah kendali Soekarno tidak begitu mengancam karena hanya mengandalkan kekuatan massa.


Sementara PNI yang baru dibawah kendali Sutan Sjahrir dan Muhammad Hatta dianggap radikal.


Karena, strategi politik dari keduanya tidak ingin melibatkan kekerasan melainkan dengan gaya diplomasi menggunakan keahlian intelektualnya.


Oleh karena itu membuat Belanda memutuskan untul menangkap Bung Kecil dan Bung Hatta.


Selepas ditangkap keduanya diasingkan ke daerah Papua yaitu Boven Gol. Selang satu tahun keduanya dipindahkan ke Banda Neira.


Di Banda Neira lah keduanya menetap cukup lama yaitu kurang lebih 6 tahun.


Alih-alih ingin membuat menderita Bung Kecil dan Bung Hatta justru di Banda Neira keduanya, bak disurga.


Pasalnya, disitu keduanya tidak terkekang bahkan Sutan Sjahrir pun bisa mengajar hingga mengangkat putra yang bernama Des Alwi.


Itulah yang dilakukan Belanda terhadap Bung Kecil dan Bung Hatta saat itu. 



[Democrazy/Hops]

Penulis blog