DEMOCRAZY.ID
%20(Custom).jpg)
DEMOCRAZY.ID - Panglima Dayak, Panglima Pajaji kembali mengecam proyek IKN di Kalimantan. Ia bahkan menyebut petinggi Dayak hanya berdiam diri meski Presiden Jokowi terang-terangan menjual Kalimantan kepada pihak asing.
Hal itu diungkapkan Panglima Pajaji dalam sebuah unggahan di akun Facebook Panglima Pajaji Skw, pada 30 September 2023.
Dalam unggahan tersebut, tampak Panglima Pajaji tengah berbincang dengan sejumlah orang mengenai musuh dalam selimut.
Sementara dalam keterangannya, Panglima Pajaji menegaskan menolak proyek IKN di Kalimantan.
Menurut Panglima Pajaji, dengan adanya proyek IKN membuat Kalimantan dikuasai oleh pihak asing.
"TOLAK IKN. KALIMANTAN SUDAH DI KUASAI PIHAK ASING. HGU. 190 TAHUN, DI IKN. HGU, 190 TAHUN ITU SUDAH NYATA KALIMANTAN SUDAH DI JUAL PRESIDEN JOKOWI," tulis Panglima Pajaji.
Selain itu, Panglima Pajaji juga menyoroti para petinggi Dayak, yang menurutnya mereka terkesan diam saja meski Presiden Jokowi terang-terangan menjual Kalimantan ke pihak asing.
Panglima Pajaji mengaku heran dengan respons para petinggi Dayak tersebut.
Terlebih, beberapa waktu lalu IKN menjadi lokasi pesta pora oleh Presiden Jokowi dan sejumlah tokoh dan para artis Ibu Kota.
Menurut Panglima Pajaji, hal itu seakan pemerintah tengah menari di atas penderitaan masyarakat Kalimantan.
"SEMENTARA PETINGGI PETINGGI DAYAK, BERDIAM DIRI. ADA APA GERANGAN. ???? BARU BARU INI MEREKA BERPESTA PORA DI IKN. MEREKA MENARI DI ATAS PENDERITAAN MASYARAKAT KALIMANTAN," tambahnya.
Pasalnya, para petinggi menikmati hasil bumi Kalimantan dengan menjual tanah warisan leluhur Dayak.
Padahal menurut Panglima Pajaji, para leluhur telah bersusah payah memperjuangkan bumi Kalimantan dari para penjajah.
"MEREKA MENIKMATI, HASIL BUMI KALIMANTAN, YANG, MENJUAL TANAH WARISAN LELUHUR KITA DAYAK, YANG MATI MATIAN BERSIMBAH DARAH MENGUSIR PENJAJAH".
Sementara saat ini, Presiden Jokowi justru sewenang-wenang menjual tanah Kalimantan ke pihak asing.
"DAN SEKARANG . PRESIDEN JOKOWIDODO, DENGAN SEWENANG-WENANG IYA MENJUAL TANAH AIR KITA DENGAN PIHAK ASING."
