ISLAMI

Muncul Generasi Ruwaibidhah di Tahun Penuh Tipu Sebelum Kiamat, Apa Itu?

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
ISLAMI
Muncul Generasi Ruwaibidhah di Tahun Penuh Tipu Sebelum Kiamat, Apa Itu?



DEMOCRAZY.ID - Sebelum kiamat terjadi akan tiba tahun yang penuh tipu. Pada zaman itu orang yang jujur dituduh penipu dan orang yang penipu dituduh jujur. 


Kemudian pengkhianat dilihat sebagai orang yang amanah, sebaliknya orang yang amanah dicap pengkhianat. 


Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid menuturkan, pada zaman itu juga akan muncul generasi Ruwaibidhah, yakni golongan yang tak punya landasan ilmu tapi ia banyak berbicara tentang perkara-perkara besar dan menyangkut banyak orang. 


Gambaran zaman penuh tipu daya dan diisi generasi Ruwaibidhah ini telah diungkap Rasulullah SAW. Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang mendengar langsung dari nabi menyampaikan,


سَيَأْتِيَ عَلَى الناَّسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتٌ يُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيْهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيْهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيْهَا الأَمِيْنُ وَيَنْطِقُ فِيْهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيْلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ


“Akan tiba pada manusia tahun-tahun penuh kebohongan. Saat itu, orang bohong dianggap jujur. Orang jujur dianggap bohong. Pengkhianat dianggap amanah. Orang amanah dianggap pengkhianat. Ketika itu, orang “Ruwaibidhah” berbicara. Ada yang bertanya, “Siapa Ruwaibidhah itu?” Nabi menjawab, “Orang bodoh yang mengurusi urusan orang umum.” (HR. Hakim)


Menurut Ibnu Atsir sebagaimana dikutip dari Hidayatullah.com, Ruwaibidhah adalah orang yang bodoh, hina, dan khasiis (buruk, rendah, dan keji). 


Kata ‘Ruwaibidhah’ adalah bentuk ‘tashghir' (ungkapan kecil) dari kata “Rabidhah” yaitu orang lemah (bodoh) yang mengurusi urusan-urusan penting yang menyangkut banyak orang. Kata “ta marbutha” di akhirnya untuk menambahkan tekanannya.


Gambaran Akhir Zaman


Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid mengatakan, dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda tentang gambaran akhir zaman di mana banyak orang yang berbicara masih ‘muda’ tapi pemahamannya lemah dan bodoh.


“Gambaran ‘muda’ di sini bukan merujuk pada umur saja, tapi dia menggambarkan yang seharusnya masa muda itu masa untuk belajar sampai matang. Proses pematangan dalam belajar memakan usia sehingga dia masuk pada usia cukup untuk menyampaikan baru menyampaikan. Tapi ini belum masuk untuk menyampaikan sudah keburu menyampaikan. Muda, tapi pemahamannya lemah,” jelas Habib Ali Zaenal Abidin dikutip dari YouTube B-Prast HD, Selasa (3/10/2023).


Lebih lanjut ia mengatakan, pada zaman itu orang yang tak belajar agama, tak paham baca kitab, tak paham bahasa Arab sempurna, tak paham ushul fikih, dan lainnya yang berkaitan dengan agama akan mudah menghakimi orang lain sesat. Padahal untuk mengatakan orang sesat mesti ada bukti dan dalilnya.


“Dan seakan-akan tidak ada lagi kesucian pada agama ini sehingga semua orang bercakap, bukan orang ahli untuk bercakap. Nanti kita menghadapi zaman seperti itu,” kata Habib Ali Zaenal Abidin.


Menurut Habib Ali Zaenal Abidin, sabda nabi tentang akhir zaman itu adalah suatu nasihat agar umat Islam berhati-hati dalam menyampaikan. 


Sebab, kata Nabi Muhammad SAW jika beriman kepada Allah dan hari akhirat maka berbicara yang baik atau diam.


“Zaman ini adalah zaman untuk kita banyak diam, daripada banyak bercakap. Kalau bukan ahlinya, kalau ahli bercakap. Kalau yang ahli tidak bercakap, maka akan dikatakan menyembunyikan agama, menyembunyikan kebenaran, tapi yang bukan ahli keep silent,” pesannya. Wallahu'alam.


Sumber: Liputan6

Penulis blog