DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sudah tidak sesuai jalan yang benar dengan mendukung Gibran Rakabuming Raka (Gibran) berpasangan dengan Prabowo di Pilpres 2024.
“Mas Butet apa yg disampaikan benar 100 %, juga pemikiranKu sama maju terusss menuju Indonesia Raya Semoga Pak Joko Widodo segera kembali ke jalan yang benar,” kata politikus PDIP Ruhut Sitompul di akun X (Twitter), Jumat (20/10/2024).
Ruhut mengatakan seperti itu menanggapi pernyataan Butet Kartaredjasa yang mengaku menangis atas keputusan MK memberikan peluang Gibran menjadi cawapres.
Ia mengaku masih menjadi pendukung setia Presiden Jokowi.
“Aku masih seperti yang dulu Pendukung SetiaMu tolong jangan bikin Aku m e n a n g i s MERDEKA👍🤟,” paparnya
Mas Butet apa yg disampaikan benar 100 %, juga pemikiranKu sama maju terusss menuju Indonesia Raya “Semoga Pak Joko Widodo segera kembali kejalan yang benar” Aku masih seperti yang dulu Pendukung SetiaMu tolong jangan bikin Aku m e n a n g i s…
— Ruhut Sitompul (@ruhutsitompul) October 20, 2023
[FLASHBACK] Ruhut Tantang Jokowi Debat Terbuka
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menantang Gubernur DKI Jakarta sekaligus kader PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi), untuk melakukan debat terbuka.
Tantangan itu dilontarkan Ruhut untuk menyikapi tingginya elektabilitas Jokowi dalam berbagai survei terkait calon presiden di tahun depan.
Ruhut menyampaikan, masyarakat kini telah terkecoh dengan banyaknya pemberitaan yang mengabarkan elektabilitas Jokowi terus meroket dan sulit ditandingi.
Bagi Ruhut, hasil survei tersebut belum tentu sesuai fakta, dan kemampuan Jokowi harus dibuktikan dalam debat terbuka.
"Siapa yang paling tinggi ayo kita ketemukan di lapangan. Kalian angkat Jokowi, nyatanya enggak pernah debat. Jangan tong kosong nyaring bunyinya," kata Ruhut di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat itu menyampaikan, tingginya elektabilitas Jokowi hanya rekayasa lembaga survei dan pemberitaan media.
Ia yakin, pada akhirnya, calon presiden yang akan menang pada 2014 adalah tokoh yang berasal dari Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.
Ruhut menyampaikan itu merujuk pada pengalaman Partai Demokrat dalam memenangkan pemilihan presiden di periode sebelumnya.
Saat itu, calon presiden dari Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, merajai hasil pengumpulan suaradengan 58,7 persen, dan saat ini, menurut Ruhut, elektabilitas Jokowi hanya berada di kisaran 21 persen, diikuti Prabowo Subianto dengan 18 persen.
"Kalian sudah terkecoh tiap ada bintang lain. Orang boleh sebelah mata, tapi kami bukan janji, kami berikan bukti," pungkasnya.
Tanggapan Butet Kartaredjasa Soal Putusan MK
Sebelumnya, budayawan Butet Kartaredjasa menanggapi sidang MK yang membahas soal batas usia capres-cawapres.
Butet berharap ada mukjizat dalam putusan MK tersebut jika gugatan batas usia capres-cawapres di bawah 40 tahun dikabulkan Mk.
“Kalau Senin (16/10) nanti Mahkamah Konstitusi memutuskan usia wakil presiden bisa 35 tahun saya cuma berdoa ada keajaiban semesta, ada mukjizat,” kata Butet kepada wartawan di Tamantirto, Kasihan, Bantul, Jumat (13/10).
Mukjizat dimaksud Butet, yakni agar putusan itu diberlakukan tahun 2029 dan agar Gibran tak terima pinangan jadi cawapres.
“Pertama mukjizatnya adalah MK memutuskan itu diberlakukan 2029. Mukjizat kedua mas Gibrannya yang tidak bersedia (maju cawapres) karena Mas Gibrannya menyadari masih belum punya akar, belum punya pengalaman sebagai pemimpin bangsa, baru punya pengalaman di level kota. Nanti lah, saya yakin Mas Gibran mewakili sikap-sikap ayahnya yang tahu diri, dia akan berguru pada ayahnya,” urai Butet. [Democrazy/SuaraNasional]