DEMOCRAZY.ID - Soekarno memang dikenal dengan salahsatu konsep nasionalis, agama dan komunis (Nasakom) yang merupakan buah pemikirannya. Sayangnya, konsep Soekarno itu tak berjalan mulus sejak awal tercetus, terutama pada sisi nasionalis - agama dengan komunis yang kerap bergesekan. Puncak perseteruan konsep Soekarno itu adalah G30S PKI, gerakan militer beraroma politik dengan bumbu komunisme yang menelan korban para Jenderal pada tahun 1965. Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mendukung Soekarno jadi salahsatu yang tertuduh sebagai dalang, sejak itu mereka diberangus sampai ke akar oleh Soeharto. Cara Soeharto dalam menyikat antek komunis ketika itu membuat Bung Karno geram pada anak buahnya itu. Setahun setelah tragedi G30S PKI, Bung Karno pernah membuat narasi soal lahir dan musnahnya komunisme. "Di mana tempat komunisme lahir? Di mana tempatnya marxisme lahir? Di mana tempatnya sosialisme lahir? Apakah di gedung-gedung swasta di Kebayoran?," tulis Soekarno, seperti dikut
Menebus 'Dosa' PKI, Rupanya Soekarno Pernah Bocorkan Cara Hilangkan Komunisme di Indonesia
Oktober 16, 2023
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Soekarno memang dikenal dengan salahsatu konsep nasionalis, agama dan komunis (Nasakom) yang merupakan buah pemikirannya. Sayangnya, konsep Soekarno itu tak berjalan mulus sejak awal tercetus, terutama pada sisi nasionalis - agama dengan komunis yang kerap bergesekan. Puncak perseteruan konsep Soekarno itu adalah G30S PKI, gerakan militer beraroma politik dengan bumbu komunisme yang menelan korban para Jenderal pada tahun 1965. Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mendukung Soekarno jadi salahsatu yang tertuduh sebagai dalang, sejak itu mereka diberangus sampai ke akar oleh Soeharto. Cara Soeharto dalam menyikat antek komunis ketika itu membuat Bung Karno geram pada anak buahnya itu. Setahun setelah tragedi G30S PKI, Bung Karno pernah membuat narasi soal lahir dan musnahnya komunisme. "Di mana tempat komunisme lahir? Di mana tempatnya marxisme lahir? Di mana tempatnya sosialisme lahir? Apakah di gedung-gedung swasta di Kebayoran?," tulis Soekarno, seperti dikut