DEMOCRAZY.ID - Beredar sebuah video mencekam perihal detik-detik aparat kepolisian menembaki massa aksi di wilayah PT Hamparan Masawit Bangun Persada (PT HMBP), Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah viral di media sosial. Dalam peristiwa ini tiga warga dilaporkan tertembak dan satu di antara meninggal.
Video terkait peristiwa ini salah satunya diunggah akun Instagram @pulihkanindonesia. Dalam keterangannya dijelaskan bahwa video tersebut diambil menjelang adanya penembakan yang dilakukan aparat kepolisian.
"Video sebelum terjadinya penembakan terhadap masyarakat Bangkal, Seruyan, Kalteng yang dilakukan oleh aparat keamanan, menyebabkan satu orang masyarakat tewas tertembak peluru tajam, tiga orang lainnya luka-luka," tulis akun tersebut, Minggu (8/10/2023).
Dalam video terdengar suara peringatan dari seorang pria yang diduga komandan aparat kepolisian di lapangan yang tengah melakukan pengamanan.
Lewat pengeras suara komandan tersebut menginstruksikan anggotanya untuk menyiapkan tembakan gas air mata.
"Gas air mata persiapan. Lima gas air mata persiapan," teriaknya.
"Jangan terpancing. Jangan terpancing," sahut suata warga yang merupakan seorang perempuan.
Tak lama setelah itu, sosok komandan tersebut kembali memberikan instruksi kepada anggotanya. Terdengar ia menginstruksikan untuk membidik kepala warga yang menggelar aksi.
"Bidik kepalanya, bidik," teriaknya.
[VIDEO]
Klaim Tak Ada Peluru Tajam
Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah Kombes Erlan Munaji sebelumnya mengklaim aparat kepolisian yang berada di lapangan tidak dibekali peluru tajam.
"Brimob dan Sabhara tidak dibekali peluru tajam," kata Erlan kepada wartawan, Sabtu (7/10/2023).
Erlan mengemukakan bahwa anggota di lapangan dalam melakukan pengamanan aksi hanya dibekali gas air mata.
"Itu gas air mata," katanya.
Sementara terkait kabar adanya tiga warga luka tembak dan satu di antara meninggal, Erlan saat itu mengklaim masih didalami. Pendalaman dilakukan untuk memastikan penyebab pasti daripada kematian korban.
"Masih kami cross check," pungkasnya.
[DOC]
Kronologi pecah konflik warga Seruyan, Kalteng dengan polisi dan perusahaan sawit Grup Best Agro, Kamis 21 September. Warga tuntut 20% plasma dari HGU perusahaan.
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) September 22, 2023
Rempang dan Seruyan membuktikan investasi di NKRI mahal karena kebijakan pemerintah justru menaikkan risiko sosial. pic.twitter.com/Xh6IKK7EIg
ALERTA‼️
— Fraksi Rakyat Indonesia (@FraksiRakyatID) October 7, 2023
Demi membela haknya, warga Desa Bangkal, Seruya, Kalimantan Tengah, berujung ditembaki hingga kehilangan nyawa!#SensitiveContent #ReferendumRakyat pic.twitter.com/wbMzAd2cYE
Perhatian!!
— YayasanLBHIndonesia (@YLBHI) October 7, 2023
Konten penuh darah, dan kekerasan!
Alerta, kabar dari garis depan!
Aparat kepolisian Polres Seruyan dan Polda Kalteng menembaki warga Bangkal, Kec. Seruyan Raya, Kalteng yg sedang melakukan aksi menuntut haknya di PT. HMBP 1(Best Agro International Group) pic.twitter.com/zxCjyKY5D7
Sumber: Suara