DEMOCRAZY.ID - Relawan Dulur Ganjar Pranowo (DGP) Milenial mendatangi lokasi Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day (CFD) di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat pagi ini.
Dari pantauan Tempo, dua orang terlihat membawa papan bergambar wajah bakal calon presiden (capres) 2024, Ganjar Pranowo.
Papan ini memperlihatkan sosok dua orang. Orang di sisi kiri berwajah Ganjar yang mengenakan baju garis-garis hitam dan putih.
Sementara wajah sosok di sebelahnya dilubangi. Warga yang ingin foto dapat mendekatkan wajahnya pada lubang tersebut.
Beberapa warga yang ada di area CFD tampak berdatangan untuk foto di papan tersebut. Kira-kira total ada tujuh relawan DGP Milenial, termasuk pembawa papan, di sana.
Tak lama, petugas yang melihat aktivitas ini meminta mereka pergi sekitar pukul 07.56 WIB. Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta tak mengizinkan kampanye di lokasi CFD.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Lupito pernah meminta agar semua pihak tidak menggunakan lokasi CFD untuk kegiatan politik, termasuk mengampanyekan capres.
Pernyataan tersebut merespons sejumlah relawan yang memperkenalkan sosok Ganjar di Jalan M.H. Thamrin saat CFD pada Minggu, 13 November 2022.
"Tentu kami mengimbau para partisipan bahwa HBKB (CFD) tidak dijadikan lokasi untuk kampanye karena itu sudah jelas tidak diperbolehkan," kata dia di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 18 November 2022.
Bagi-bagi pohon hingga parade
CFD di Jakarta hari ini tidak hanya diwarnai kampanye Ganjar, tapi juga aktivitas lain yang memang diperbolehkan.
Misalnya, dari pantauan Tempo, perwakilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan pohon gratis di tiga titik, salah satunya dekat Bundaran HI.
Koordinator acara, Joyo, menyebut dalam kegiatan yang baru pertama kali dihelat itu, pihaknya membagi-bagikan berbagai macam pohon, seperti durian, jambu, dan jeruk. "Di Dukuh Atas 7 ribu (pohon), terus di Sarinah 9 ribu, di sini juga 9 ribu," ujarnya.
Di sudut lain, komunitas Blangkonde dan Susila Krida Budaya mengadakan Parade Bangga Batik Indonesia.
"Kami tujuannya mau mengembalikan berkebaya, batik, dan menyambut Hari Batik Nasional," tutur salah satu peserta parade, Dyah (52 tahun).
Kegiatan lainnya tentu olahraga. Para pesepeda yang membaur dengan pajalan kaki tampak menggunakan lajur kanan. Sementara pelari melintasi sisi tengah jalan.
"Saya sering ke sini, olahraga, lari, kadang kalau ada aerobik juga ikutan," ujar seorang peserta CFD, Zakia, saat ditemui Tempo.
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) membuka lapaknya di titik tertentu tanpa mengganggu warga berolahraga di jalur utama.
Para petugas juga berjaga di seluruh area CFD guna menertibkan pelanggar aturan, bukan hanya yang kampanye.
Misalnya, Tempo melihat petugas melarang warga istirahat di sekitar Bundaran HI, karena dianggap mengganggu orang lain yang hendak foto. [Democrazy/Tempo]