DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Pada perpolitikan Indonesia, manuver Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi, menuai beragam tanggapan.
Bahkan, pengamat politik terkenal, Rocky Gerung, ikut memberikan pandangannya terkait hal ini.
Presiden Jokowi sendiri menganggap bahwa langkah politik Gibran jelang Pilpres 2024 adalah urusan pribadinya.
Dia menyatakan bahwa sebagai orang tua, tugasnya adalah mendoakan dan merestui putra sulungnya, bukan mencampuri urusan politik Gibran.
Rocky Gerung, dalam sebuah wawancara di kanal YouTube-nya, berpendapat bahwa Jokowi seolah mencoba mengelak dari ambisinya tetapi sebenarnya memiliki ambisi untuk mewujudkan dinastinya.
"Kita selalu baca cara mengelak Presiden Jokowi tetapi sudah semacam dahlil di publik. Jokowi mau menyembunyikan keinginannya tetapi tetap terlihaty," kata Rocky Gerung seperti yang dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu 22 Oktober sore.
Ia mengungkapkan bahwa apa pun yang diucapkan Jokowi tidak akan mengubah pandangan rakyat Indonesia tentang kedudukan presiden yang sudah seperti raja.
"Jadi apapun yang diucapkan Jokowi tidak akan mempengaruhi kesimpulan rakyat Indonesia, bahwa Jokowi ini sudah jadi Raja," pungkas Rocky Gerung.
Jokowi sendiri telah memberikan dukungan terhadap seluruh calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung pada Pemilihan Presiden 2024. Menurutnya, semua figur calon sudah sangat cocok.
Namun, ketika ditanya tentang kemungkinan Gibran sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto, Jokowi menyatakan bahwa itu adalah urusan koalisi, sementara dirinya sebagai ayah hanya memiliki tugas untuk mendoakan dan merestui.
Jokowi tidak menjelaskan secara gamblang tentang pamitnya Gibran untuk maju sebagai cawapres, tetapi ia memastikan bahwa ia merestui keputusan putra sulungnya.
Menurut Jokowi, Gibran adalah seorang dewasa yang bisa menentukan pilihannya, termasuk dalam berpolitik.
Sehingga, pertanyaan pun muncul, Apakah dukungan Jokowi terhadap Gibran sebagai cawapres Prabowo adalah urusan pribadi atau bagian dari strategi politik yang lebih besar.
Tanggapan publik dan perkembangan selanjutnya akan mengungkapkan lebih banyak tentang dinamika politik Indonesia menjelang Pilpres 2024. [Democrazy/VIVA]
