HOT NEWS

KISAH Pilu Istri ke-5, Dinikahi Diam-Diam Sampai Anak Tak Pernah Bertatap Muka Kecuali Batu Nisan Soekarno

DEMOCRAZY.ID
Oktober 03, 2023
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
KISAH Pilu Istri ke-5, Dinikahi Diam-Diam Sampai Anak Tak Pernah Bertatap Muka Kecuali Batu Nisan Soekarno



DEMOCRAZY.ID - Sosok Soekarno selain dikenal sebagai pemimpin pertana negara Indonesia, juga dikenal sebagai sosok pria yang kharismatik.


Pesona yang dimiliki Soekarno pada masanya membuat banyak wanita tak mampu menolak pinangan yang diajukan.


Dari sembilan istri yang dinikahi Soekarno, siapa sangka istri ke-5 dinikahi diam-diam dan terpaksa harus tinggal di Jerman sampai sang anak tak pernah bertemu ayah kandungnya.


Kisah ini seperti yang disampaikan di salah satu konten yang diunggah kanal YouTube story.kawanua.


Konten ini menjelaskan pertemuan pertama sampai keputusan menikahi istri ke-5, yakni Kartini Manoppo secara diam-diam di tahun 1959.


“Pada tahun 1959 Presiden Soekarno dan Kartini Manoppo resmi menikah. Pernikahan ini pun dilangsungkan secara diam-diam,” kata admin, dikutip pada Selasa, 3 Oktober 2023.


Alasan kenapa kala itu Soekarno terpaksa menikahi Kartini Manoppo secara diam-diam adalah karena keturunan bangsawan sang istri yang dipandang tabu menjadi madu.


“Berasal dari keluarga terhormat, dimana keberadaan istri kedua atau ketiga adalah hal yang tidak dapat diterima,” terang admin.


Memasuki tahun 1967, kondisi politik di Indonesia menjadi penuh kemelut. Soekarno kemudian terpaksa memutuskan mengirim istri kelimanya ini untuk tinggal sementara di Jerman.


“Pada tahun 1967, Kartini Manoppo dikirim ke Jerman untuk menghindari kemelut politik yang terjadi di Indonesia saat itu,” terang admin.


“Kemudian, Kartini menetap di kota Nuremberg, Jerman,” sambungnya.


Tak berselang lama, Kartini melahirkan putra pertamanya bersama Soekarno di Jerman dan diberi nama Totok Suryawan.


“Tepat pada tanggal 17 Juli 1967 Kartini Manoppo melahirkan buah cintanya dengan Presiden Soekarno yang diberi nama Totok Suryawan,” jelas admin.


Pilunya, meskipun baru mendapat kebahagiaan menyambut buah hati ternyata Soekarno kala itu tak memungkinkan untuk berkunjung ke Jerman akibat kemelut politik berkepanjangan di Indonesia.


“Sayangnya kondisi Presiden Soekarno saat itu tidak memungkinkan lagi untuk bertemu Totok maupun Kartini. Hingga ajal menjemputnya,” terang admin.


Totok Suryawan pun dijelaskan belum pernah sekalipun bertatap muka dengan sang ayah kandung, yakni Soekarno. Delapan tahun setelah sang ayah wafat, dirinya baru bisa ziarah.


“Presiden Soekarno wafat pada tanggal 21 Juni 1970. Sedangkan Totok Suryawan baru bisa ke Indonesia pada 21 Juni 1978,” ungkap admin.


“Sesampainya di Indonesia, Totok dan sang ibu hanya bisa mengunjungi makam ayahnya. Yakni (makam) Presiden Soekarno yang ada di Blitar,” tambahnya. [Democrazy/Hops]

Penulis blog