DEMOCRAZY.ID - Ada kisah mistis saat prosesi pemakaman Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, di Astana Giribangun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Kisah mistis proseso pemakaman Soeharto disaksikan langsung oleh sang juru kunci makam, Sukirno. Ia mengaku mendapati beberapa kejadian aneh di luar nalar.
Dikutip dari kanal YouTube Uli channel pada Jumat, 6 Oktober 2023, Sukirno menyaksikan sendiri fenomena gaib jelang penggalian makam Soeharto.
Menurutnya, suasana pemakaman Soeharto di Astana Giribangun kala itu sangat redup. Langit tampak tak berawan, sementara angin berhembus pelan.
"Suasananya benar-benar sangat tenang," ujar Sukirno seperti ditirukan konten kreator YouTube Uli channel, dikutip pada 6 Oktober 2023.
Seolah-olah, lanjut dia, bumi memang tengah menyambut kedatangan jasad presiden RI yang menjabat selama 32 tahun tersebut.
Hal serupa juga disampaikan oleh Bupati Wonogiri saat itu, Begug Purnomosidi yang menyatakan bahwa bumi telah menerima jasa Soeharto.
Pasalnya, Begug juga menyaksikan dengan mata kepalanya saat melakukan upacara bedah bumi beserta keluarga Soeharto.
Upacara itu dilangsungkan sebelum Soeharto dimakamkan, yaitu pada Minggu Wage, 27 Januari 2008.
Begug memimpin langsung upacara bedah bumi tersebut. Adapun prosesinya dengan menancapkan linggis ke tanah pemakaman sebanyak tiga kali.
Maknanya dari upacara ini adalah supaya penggalian makam dapat berjalan lancar dan tanpa terjadi apa-apa.
Namun, kejadian aneh justru terjadi saat itu. Bahkan sampai-sampai membuat bulu kuduk orang-orang yang hadir merinding.
Saat itu, prosesi memang berjalan normal pada awalnya hingga penancapan linggis yang kedua kali. Namun, saat menancapkan linggis yang ketiga kali, tiba-tiba terdengar suara seperti ledakan yang sangat keras.
Suara itu bergema di atas kepala orang-orang yang ada di Astana Giribangun. Para pekerja dan hadirin saat itu sontak kaget ketakutan.
Mereka bingung akan sumber suara yang menggelegar itu. Kejadian itupun akhirnya dianggap sebagai suara gaib.
Mereka beranggapan bumi telah menerima kedatangan jasad Soeharto. Bahkan Begug sendiri mengisyaratkan bahwa bumi telah menerima jenazah Soeharto untuk dimakamkan.
Lebih lanjut, Sukirno juga menceritakan beberapa kejadian janggal lainnya, yakni longsor yang melanda Astana Giribangun .
"Beberapa bulan sebelum kematian Soeharto terjadi longsor yang mendadak di bawah perbukitan Astana Giribangun, dan ketika itu cuaca sedang tidak buruk," tuturnya.
Teror di Astana Giribangun
Menjadi juru kunci sejak tahun 1976, Sukirno dan 32 anak buahnya mengaku sempat mendapat teror dari pihak luar.
Hal itu terjadi pada tahun 1998, tepatnya saat kerusuhan dan terjadi gerakan reformasi. Saat itu, kekuasaan Soeharto telah diujung tanduk dan runtuhnya rezim Orde Baru pun sudah di depan mata.
Banyak hujatan dan ancaman kepada Soeharto dan keluarganya, tak terkecuali Astana Giribangun yang mendapat ancaman pengrusakan.
Sukirno mengaku merasa takut dan was-was akan ancaman tersebut. Namun hingga detik ini, teror pengrusakan terhadap makam keluarga Soeharto itu tak pernah terjadi.
"Semua itu berkat bantuan warga sekitar Astana Giribangun yang ikut mengamankan makam tersebut," jelasnya.
Pria kelahiran Karanganyar, 17 Februari 1953 itu juga menyebut para peziarah sering mendapati kejadian mistis. Bahkan, fenomena itu tak hanya terjadi saat malam hari tapi juga siang hari.
Untuk itu, Sukirno berpesan agar para peziarah yang berkunjung ke Astana Giribangun dapat membersihkan dahulu pikiran mereka.
Mereka dilarang untuk meminta-minta kepada jasad Soeharto atau siapapun orang yang sudah meninggal.
Sukirno menegaskan, mereka harus berdoa dan meminta kepada Allah SWT dan bukan memohon kepada jenazah maupun kuburan.
[VIDEO]
Sumber: Hops