DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dituding melakukan praktik dinasti politik belakangan inj.
Tudingan itu mencuat setelah putusan Mahkamah Konstitusi membuka celah bagi Gibran Rakabuming Raka untuk berkompetisi pada Pilpres 2024.
Tuduhan kian santer didesuskan setelah putra sulung Jokowi itu pada Ahad lalu dideklarasikan oleh capres Prabowo Subianto sebagai pendampingnya.
Jokowi rupanya tak tinggal diam menanggapi tudingan tersebut. Kepala Negara mengatakan bahwa keputusan ada di tangan masyarakat.
“Yang menentukan itu rakyat, yang mencoblos itu rakyat, itu bukan elite, bukan partai, itulah demokrasi,” kata Joko Widodo setelah menghadiri acara Investor’s Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa 24 Oktober 2023.
Mewariskan minat kepada politik bukan hanya dipraktekkan Jokowi kepada anak-anaknya. Anak-anak Presiden Sukarno, kemudian Soeharto, dan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY pun terjun ke kancah politik pula.
1. Politik Dinasti Sukarno
Trah Sukarno ramai terlibat di perpolitikan: mulai dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Prananda Prabowo, Guruh Soekarnoputra dan Puti Guntur Soekarno. Sukarno mendirikan Partai Nasional Indonesia atau PNI pada 1927.
Partai ini kemudian fusi bersama partai lainnya jadi Partai Demokrasi Indonesia atau PDI pada 1973. Tiga tahun setelah wafatnya Sukarno.
Untuk mendongkrak citra sebagai “partainya Soekarno”, PDI menerima putri dari Bung Karno dengan Fatmawati, Megawati, pada 1987. Terbukti, PDI menjadi populer.
Bahkan, meski PDI kalah telah dalam Pemilu, Megawati tetap naik jadi DPR. Dia sempat dijegal pada 1996. Keterlibatannya di politik dibatasi. Setelah Orde Baru jatuh, Megawati bangkit. PDI dirombaknya menjadi PDIP dan dia jadi Ketua Umum.
Pada 1999, Megawati terpilih sebagai Wakil Presiden mendampingi Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Saat Gus Dur dilengserkan MPR pada 2001, Megawati naik jadi Presiden. Demi mewariskan perpolitikan, Megawati mengajak Puan Maharani, anaknya dengan Taufiq Kiemas terlibat di PDIP sejak 1998. Selama tiga tahun kepresidenan Megawati, Puan acap menemani ibunya dalam kunjungan dinas dalam dan luar negeri.
Puan sempat diajukan sebagai calon presiden PDIP pada Pilpres 2014. Namun pencalonannya itu gagal karena PDIP memutuskan Jokowi yang maju. Saat Jokowi menjabat, Puan dipercaya menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia ke-16 masa jabatan 27 Oktober 2014 – 1 Oktober 2019. Saat ini Puan menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2019 hingga 2024.
Selain Puan, sanak keluarga Sukarno yang juga terjun ke politik yaitu Prananda Prabowo, putra kedua Megawati dengan Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso. Prananda menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif periode 2019–2024. Sebelumnya, dia berkedudukan sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi di PDIP.
Ada pula Puti Guntur Soekarno, cucu Sukarno dari anak pertamanya, Guntur Soekarnoputra dengan Henny Emilia Hendayani. Keinginan Puti masuk politik sempat ditentang sang ayah. Namun melihat tekad putrinya, Guntur akhirnya luluh. Selain itu, adik kandung Megawati, Guruh Soekarnoputra juga tercatat aktif di perpolitikan sejak 1982 hingga sekarang. Saat ini Guruh menjabat sebagai anggota DPR.
2. Dinasti Politik Soeharto
Dinasti politik Soeharto diwariskan kepada putra-putrinya, antara lain Titiek Soeharto, Tommy Soeharto, dan Tutut Soeharto. Adalah Tutut yang paling kentara. Dia ditunjuk sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII sejak 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998 era bapaknya. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Anggota MPR RI Fraksi Golkar sejak 1 Oktober 1992 hingga 14 Maret 1998.
Saat ini yang masih aktif di perpolitikan adalah Siti Hediati Heriyadi alias Titiek Soeharto. Dia maju sebagai caleg DPR RI pada Pemilu 2024. Kali ini, Titik mencalonkan dirinya melalui Partai Gerindra, partai besutan mantan suaminya, Prabowo Subianto. Titiek pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar. Namun, setahun sebelum masa keanggotaan dewannya berakhir, dia memutuskan mundur dari anggota DPR RI Fraksi Golkar pada 2018.
Titiek kemudian bergabung dengan Partai Berkarya milik adiknya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Sempat tanpa kabar di dunia politik, Tommy muncul pada 2018 kala didapuk menjadi Ketua Umum Partai Berkarya. Kini Tommy bergabung di Partai Swara Rakyat Indonesia sejak 2022.
Dalam Pemilu 2024, Titiek akan maju melalui dapil DIY. Dapil ini merupakan dapil yang sama seperti yang pernah memenangkan Titiek saat mencalonkan diri sebagai caleg DPR dari Partai Golkar periode 2014-2019. Ketua DPD Partai Gerindra DIY Danang Wahyu Broto, menuturkan bergabungnya Titiek ke Partai Gerindra melalui dapil DIY akan berdampak positif ke banyak hal.
“Untuk mengincar kursi di DPR RI pemilu mendatang dari DIY tetap sama dengan periode sebelumnya, mengajukan tujuh bakal calon,” kata Danang.
3. Politik Dinasti SBY
Setelah menjabat sebagai Presiden RI dua periode, SBY tak mau kehilangan pengaruhnya di perpolitikan tanah air. Kepada anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, SBY mewariskan politik. AHY bahkan harus mundur dari karier militernya yang sudah dititinya selama 16 tahun. Semua itu demi dia bisa berkancah di perpolitikan.
AHY memulai karier politiknya sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017. Ia berpasangan dengan Sylviana Murni dan diusung oleh koalisi 4 partai politik yakni Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional. Pasangan ini menantang pasangan Cagub petahana Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi).
Sementara itu, Ibas mengawali karier politiknya melalui Departemen Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. Pada Pemilihan Umum Legislatif 2009, ia maju sebagai calon legislator nomor urut dua Partai Demokrat dari daerah pemilihan Jawa Timur VII meliputi Madiun, Ngawi, Pacitan, Magetan, Ponorogo, dan Trenggalek. Ibas kemudian duduk sebagai anggota Komisi I yang membidangi masalah Pertahanan dan Hubungan Internasional di DPR.
4. Dinasti Politik Jokowi
Jokowi mengawali karier politiknya sebagai Wali Kota Solo dua periode pada 2005 hingga 2015. Namun pada periode kedua, Jokowi diusung menjadi Cagub DKI Jakarta pada 2012. Dia menang dan akan menjabat hingga 2017. Namun, lagi-lagi masa jabatannya tidak tuntas karena dia diajukan sebagai capres pada Pilpres 2014.
Jokowi kemudian terpilih menjadi Presiden RI bersama wakilnya, Jusuf Kalla dan menjabat hingga 2019. Pada Pilpres 2019, dia diusung kembali sebagai capres bersama wakilnya Ma’ruf Amin. Jokowi terpilih lagi sebagai Presiden dan menjabat hingga 2024. Kini, anak sulungnya, Gibran akan ikut kontestasi Pilpres 2024 sebagai wakilnya Prabowo. Gibran mengawali karier politiknya sebagai Wali Kota Solo pada 2020 lalu, jabatan yang dulu diemban ayahnya.
Selain Gibran, menantu Jokowi, Bobby Nasution juga nyemplung ke politik. Bila Gibran adalah Wali Kota Solo, Bobby merupakan Wali Kota Medan periode 2021-2026. Baik Jokowi maupun Gibran, serta menantunya Bobby adalah Kader PDIP. Namun, sejak ditetapkan sebagai wacapres Prabowo, Gibran diisukan gabung Golkar. Sementara itu, si bungsu, Kaesang Pangarep juga belakangan terjun ke politik. Kini dia jadi Ketua Umum PSI.
Sumber: Tempo