HOT NEWS

Kesaksian Sandera yang Dibebaskan Hamas, Disiksa atau Tidak?

DEMOCRAZY.ID
Oktober 25, 2023
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
Kesaksian Sandera yang Dibebaskan Hamas, Disiksa atau Tidak?



DEMOCRAZY.ID - Hamas dilaporkan telah membebaskan beberapa sandera Israel. Mereka yang disandera pun memberikan kesaksian selama berada di bawah kendali kelompok dari Palestina tersebut.


Seorang sandera lanjut usia Israel yang dibebaskan oleh Hamas semalam mengatakan dia dipukuli oleh anggota Hamas saat dia dibawa ke Gaza pada 7 Oktober. 


Namun, kemudian ia diperlakukan dengan baik selama dua minggu disandera di wilayah kantong Palestina.


Yocheved Lifshitz (85) dan Nurit Cooper (79) adalah dua wanita yang dibebaskan pada Senin (23/10/2023) malam. Mereka termasuk dari sekitar 220 sandera yang masih berada di tangan Hamas.


Kedua wanita tersebut dibawa keluar dari Gaza melalui penyeberangan Rafah menuju Mesir, di mana mereka dimasukkan ke dalam ambulans.


Kedua wanita tersebut dan suami mereka diculik dari rumah mereka di kibbutz Nir Oz dekat perbatasan Gaza selama serangan Hamas ke komunitas Israel selatan pada tanggal 7 Oktober. Suami mereka, yang berusia 83 dan 84 tahun, tidak dibebaskan.


Rekaman yang beredar sempat menunjukkan Lifshitz berjabat tangan dengan salah satu penculiknya dari Hamas dan mengucapkan "shalom", sebuah sapaan dalam bahasa Ibrani yang berarti "damai", setelah dibebaskan kembali ke keluarganya.


"Saya telah melewati masa-masa sulit, kami tidak berpikir atau tahu bahwa kami akan mengalami situasi ini," katanya kepada wartawan, sambil duduk di kursi roda di luar rumah sakit Tel Aviv tempat dia dibawa setelah dibebaskan, seperti dikutip Reuters.


Terlihat lemah, Lifshitz mengatakan dia dinaiki sepeda motor dan dibawa dari kibbutznya ke dekat Gaza.


"Ketika saya berada di atas sepeda, kepala saya berada di satu sisi dan seluruh tubuh saya di sisi yang lain. Para pemuda itu memukul saya di tengah jalan. Mereka tidak mematahkan tulang rusuk saya tetapi terasa sakit dan saya kesulitan bernapas," akunya.


Setibanya di Gaza, dia mengatakan bahwa para penculiknya membawanya ke dalam terowongan dan memperlakukannya dengan baik.


Lifshitz mengatakan seorang dokter telah mengunjunginya dan memastikan dia dan sandera lainnya menerima obat-obatan yang sama dengan yang mereka konsumsi di Israel.


Dia mengatakan militer Israel tidak menanggapi ancaman Hamas dengan cukup serius, dan bahwa pagar keamanan mahal yang dimaksudkan untuk mencegah masuknya militan "tidak membantu sama sekali".


Sementara itu, laporan The Guardian menyebut Hamas tampaknya tidak menerima apapun sebagai imbalan atas pembebasan para sandera, yang dibebaskan beberapa hari setelah seorang wanita Amerika dan putrinya yang masih remaja juga dibebaskan. 


Hamas dan militan lainnya di Gaza diyakini telah menculik sekitar 220 orang, termasuk sejumlah warga asing dan warga negara ganda. [Democrazy/CNBC]

Penulis blog