DEMOCRAZY.ID - Presiden Soekarno dikenal dengan pesona yang bisa menggaet perempuan-perempuan cantik.
Bagaimana tidak, Presiden Soekarno diketahui pernah menikah sebanyak sembilan kali.
Ceritanya, para pasukan pengamanan presiden (Paspampres) pun dibuat kelabakan oleh Soekarno saat itu.
Hal itu terungkap dari postingan YouTube Shorts di kanal @CeritaSejarahID.
"Paspampres kerepotan urus istri-istri Soekarno," tulis di akun @CeritaSejarahID.
Sang proklamator, Soekarno mempunyai kisah merepotkan mengenai kejadian tersebut.
Bahkan paspampres kecipratan repot, tugas mereka tidak hanya mengawal tapi juga membantu Soekarno 'menangani' istri-istrinya.
Saat Soekarno mempunyai empat istri yaitu Hartini, Haryati, Yurike Sanger dan Ratna Sari Dewi adalah puncak dari kerepotan Bung Karno.
Tingginya api cemburu antara istri-istrinya membuat sang presiden berpikir keras.
Pada masa itu, Bung Karno mulai membagi waktu untuk para istrinya. Lalu, paspampres diberi tugas tambahan oleh Soekarno.
Ternyata tugas itu adalah paspampres harus membantu Bung Karno menyusun kebohongan.
Mempunyai istri lebih dari satu bukan hal mudah termasuk soal kejujuran.
Kemudian, paspampres menyabotase mobil dari istri-istrinya. Jika ada acara yang mempunyai potensi dihadiri secara bersamaan oleh istri-istrinya.
Dilansir dari akun komentar postingan @CeritaSejarahID, banyak netizen yang memberikan respons beragam terhadap cerita Bung Karno.
"Soekarno star syndrome, anaknya lagi parah seakan akan negeri ini didirikan bapaknya, penggemar soekarno lagi lebih parah menganggap soekarno memiliki kuasa super." kata netizen.
"Beliau tidak sempat menjadi presiden seumur hidup, kalau seandainya jd presiden seumur hidup maka bisa jadi istri beliau nambah lagi.. sungguh luar biasa beliau bnyak istri- istri cantik.. Sorga dunia dicapai.. hebat beliau, merupakan contoh yg patut ditiru oleh Rakyat Indonesia. Banyak Istri dan anak anak banyak rezeki..," ujar netizen.
"Finally, kita akan menghargai jasa BK HANYA SEBATAS sebagai seorang proklamator saja.." ungkap netizen. [Democrazy/Hops]