DEMOCRAZY.ID - Bakal calon presiden Prabowo Subianto menyarankan masyarakat menerima uang yang biasanya dibagikan menjelang pemungutan suara di Pemilu. Menurutnya, uang yang dibagikan itu juga merupakan uang rakyat.
"Kalau ada yang nawarin uang, terima aja. Itu uang rakyat juga ya kan, itu uang rakyat, terima," kata Prabowo yang disambut tepuk tangan oleh relawan dalam acara deklarasi Setia Prabowo di Jakarta Selatan, Sabtu (7/10).
Namun, Prabowo meminta masyarakat tetap memilih berdasarkan hati nurani meskipun menerima uang yang dibagikan para politikus.
"Saya tidak minta, kalau hati rakyat tidak percaya sama Prabowo, jangan pilih Prabowo," katanya.
Dalam acara itu, Prabowo juga berpesan kepada relawan agar jangan sampai menggadaikan rumah jika terjun ke politik.
"Saya anjurkan ke semua yang di sini, kalau mau masuk politk jangan gadaikan rumah. Rumah itu adalah benteng keluargamu, perlindungan keluargamu tidak boleh dijual," ujarnya.
Ia bercerita seorang kader pernah menghadap kepadanya dan menyatakan kesiapan maju dalam pilkada. Saat itu, Prabowo mengatakan ke kader itu bawah butuh ongkos mahal untuk maju pilkada.
Kader itu lalu mengaku kepada Prabowo bahwa ia telah menggadaikan rumahnya. Prabowo melarang kader itu untuk maju.
"Saya langsung bilang tidak, saya tidak akan izinkan kamu maju gubernur, kalau kamu gadaikan rumah, rumah itu adalah milik anda dan keluarga anda," katanya.
Beberapa waktu lalu, Prabowo juga sempat menyinggung soal bagi-bagi uang ke masyarakat.
Saat itu Prabowo merespons rekan koalisi Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) viral membagi-bagikan uang Rp50 ribu ke sejumlah nelayan.
Prabowo mengklaim Zulhas tak berkepentingan kala membagikan uang itu.
"Iya, tapi Pak Zulhas tidak nyapres, tidak nyagub, tidak nyaleg, tidak nyabub, dia tidak mau jadi kepala desa pun. Jadi dia orang yang suka sedekah," kata Prabowo di Mata Najwa: 3 Bacapres Bicara Gagasan di Kampus UGM, DIY, yang disiarkan daring via saluran YouTube UGM, Selasa (19/9). [Democrazy/CNN]