DEMOCRAZY.ID - Soekarno adalah sosok berpengaruh bagi masyarakat Indonesia. Namun pada penghujung hidupnya setelah lengser dari presiden, pria yang akrab disapa Bung Karno tersebut menjalani hari-harinya dengan memilukan.
Hingga pada akhirnya Bung Karno menghembuskan napas terakhir pada 20 Juni 1970 di RSPD Gatot Subroto pada jam 7 pagi.
Namun ada beberapa hal aneh di balik kematian Soekarno yang ramai dipercaya dan diperbincangkan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Melansir dari Tiktok Awaan Story, ada sekitar 3 konspirasi meninggalnya Soekarno, antara lain sebagai berikut.
Yang pertama menurut Abdul Munim Idries seoarang ahli forensik kelahiram 1947 berpendapat dalam bukunya yang bejudul Indonesia X-Files.
Ia mengungkapkan bahwa meninggalnya Soekarno tidak hanya murni karena kondisi kesehatannya. Namun perlakuan yang diterima Soekarno pada masa sakitnya justru jadi penyebab kematiannya.
Mulai dari pengucilan, dijadikan tahanan rumah hingga membatasi eksistensi Soekarno.
Selanjut yang kedua adalah Soekarno masih hidup, hal tersebut adalah suatu mitos yang dipercaya sebagian masyarakat yang menganggap bahwa Soekarno meiliki manusia biasa.
Mulai dari Soekarno yang dipercaya memiliki kesaktian, peninggalan pusakanya hingga jasadnya yang diduga pernah hilang yang hendak di pindahkan.
Meskipun sejatinya Soekarno telah meninggal pada 21 Juni 1970, namun masyarakat masih merasa kehadiran sosok Presiden pertama RI ini masih terasa hingga sekarang.
Kemudian yang terakhir adalah Soekarno yang mengidap penyakit ginjal, penyakit tersebut sudah didiagnosa sejak jaman yakni sekitar 1942.
Soekarno sempat diterbangkan ke Wina, Austria, pada tahun 1961 dan 1964. Dokter disana merekomendasikan Soekarno untuk melakukan operasi pembuangan salah satu ginjalnya karena sudah tidak berfungsi sama sekali.
Namun ternyata dirinya belum siap untuk melakukan operasi tersebut dengan alasan ia mau dioperasi jika Irian Barat masuk ke Republik Indonesia.
Salah satu dokter yang menangani Soekarno sempat mengeluhkan respon Soekarno yang terkesan menyepelekan kesehatan tubuhnya.
Hingga akhirnya karena tidak mau di operasi Soekarno pun melakukan pengobatan alternatif yang lain. Sebelum terbang ke Wina, Austria, Soekarno sempat mengencingkan 9 kencing batu.
Kemudian tahun berikutnya 1965 Soekarno ada rencana operasi namun akhirnya gagal karena meledanya aksi G30S/PKI.
[VIDEO]
@awaanstory Fix sel Hashirama ni mah #soekarno #soekarnomasihhidup #kesaktiansoekarno ♬ DJ PAK WONG VONG STYLE THAILAND - DJ Hengky
Bukan Gegara Sakit, Kematian Soekarno Sudah Diatur? Begini Ungkapan Ratna Sari Dewi
Kematian Presiden Soekarno menyisakan banyak tanda tanya untuk masyarakat Indonesia. Sebagai informasi, Soekarno meninggal pada 21 Juni 1970 di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Pada waktu menjelang ajal, Soekarno disebut sakit keras hingga dirinya meninggal.
Penyebab wafatnya Soekarno adalah dirinya menderita gangguan ginjal, Bung Karno pun sempat menjalani perawatan di Austria di tahun 1961 dan 1964. Seperti dalam ulasan YouTube @idenesiachannel berikut ini.
"KEMATIAN SOEKARNO SUDAH DIATUR ll RATNA SARI DEWI: BUKAN SAKIT!!," tulis captionnya.
Wafatnya Bung Karno meninggalkan banyak misteri dan konspirasi. Dalam buku sejaran menyebutkan penyebab kematian Soekarno karena sakit.
Tetapi Ratna Sari Dewi tidak setuju dengan itu, berpikir kematian Soekarno sudah dirancang.
Pada sebuah wawancara dirinya mengatakan saat Soekarno berada di Wisma Yaso, Ratna melihat runagan rawat suaminya yang kotor, hingga peralatan medis yang tak pernah digunakan. Ratna pun diberi tahu kalau Soekarno masih sehat ketika masuk rumah sakit.
Ketika Ratna bertemu dengan Soekarno dirumah sakit, dirinya melihat Soekarno dengan kondisi memprihatinkan.
Ratna menjelaskan situasi itu kepada teman dokternya tentang suaminya yang tengah menderita.
Menurut teman Ratna suaminya diberi terlalu banyak obat tidur, ketika itu Ratna ingin menemui dokter yang merawat Soekarno tetapi dirinya tak bisa menemui mereka.
Tetapi dirinya tetap memaksa sampai kemudian 3 dari 5 dokter akhirnya datang. Dan dirinya bertanya soal kondisi sebenarnya, namun salah satu dokter tak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya.
"Mohon maaf ibu, kami tak bisa mengatakan apapun tentang itu".
Sumber: Hops