DEMOCRAZY.ID - Siapa sangka, aktivis dan tokoh pemuda Soe Hok Gie pernah mengkritik habis-habisan pemerintahan Presiden Soekarno.
Kritikan pedas Soe Hok Gie pada Soekarno itu tersebut ia tulis dalam bukunya "Catatan Seorang Demonstran".
Sok Hok Gie menilai bahwa pemerintahan Soekarno membiarkan kondisi ekonomi Indonesia jatuh dalam keterpurukan.
Sedangkan, dalam kondisi itu para pejabat di pemerintahan malah berfoya-foya di istana seakan tidak terjadi apa-apa.
"Sebagai manusia saya kira saya senang pada Bung Karno, tetapi sebagai pemimpin, tidak," ujar Sok Hok Gie dikutip dari Quora Jose, Rabu 4 September 2023.
Pria yang meninggal dunia pada 16 Desember 1969 ketika mendaki Gunung Semeru tersebut mengaku, sangat muak melihat sikap pembantu-pembantu presiden, seperti pengawal dan menterinya yang suka menjilat atasan.
Di samping itu, Soe Hok Gie juga mengkritis gaya pakaian sekretaris Presiden Soekarno yang dianggapnya terlalu ketat dan seksi.
"Sekretaris pribadinya yang berkebaya ketat dengan buah dada yang menggiurkan. Terus terang saja, aku melirik padanya. Padahal dalam hal ini aku biasanya acuh tak acuh. Memang dia cantik, tetapi aku dapat membayangkan betapa kotornya hidup perkelaminan di sini (Istana Presiden)," tulis Soe Hok Gie.
Pada 30 Maret 1962, ketika masih sekolah menengah atas juga, Gie pernah membuat catatan kritik pedasnya terhadap Bung Karno.
Saat itu dia meradang ketika menyaksikan seorang pria yang tak bertampang pengemis terlihat kelaparan.
Lelaki yang kelaparan itu kemudian mengganjal perutanya yang kosong dengan kulit mangga yang dibuang oleh orang lain.
"Siang tadi aku bertemua dengan seseorang tengah memakan kulit mangga...Dua kilometer dari sini 'Paduka' (Presiden Sukarno) kita mungkin sedang tertawa dan makan-makan dengan istri-istrinya yang cantik-cantik," tulis Gie dalam buku hariannya.
Dan kembali ada cerita mengenai kritikan Soe Hok Gie terhadap Soekarno. Pada tahun 1968, atas undangan pemerintah Amerika Serikat, Soe Hok Gie sempat berkeliling Negeri Paman Sam selama 75 hari.
Di sana ia bersafari ke sejumlah kampus, dari University of Hawaii di Honululu, Willamette University di Oregon, Texas Southern University di Houston, sampai Cornell University di New York.
Di kampus-kampus itu, Gie mengikuti berbagai diskusi. Temanya membentang dari perjuangan kelas sampai urusan ekonomi-politik global. Gie menilai, topik-topik diskusi itu berkaitan erat dengan problem bangsa Indonesia.
Dalam salah satu diskusi, Gie sempat berdebat sengit dengan kelompok yang menamakan diri Black Student Union.
Menurut, Soe Hok Gie, mereka menuding pemerintah Orde Baru memperlakukan Soekarno dengan tidak pantas, seperti halnya orang Amerika memperlakukan orang kulit berwarna.
Soe Hok Gie pun dongkol dan menyebut jika Soekarno adalah pemimpin yang tidak seperti mereka bayangkan.
"Soekarno itu kepala negara yang berfoya-foya ketika rakyatnya menderita setengah mati," kata Gie.
Untuk diketahui, Soe Hok Gie sudah tiga kali bertemu dengan Presiden Soekarno di Istana Negara. [Democrazy/Hops]