POLITIK

Gibran Jadi Cawapres, Ternyata Dapat 'Ilmu Sakti' dari Jokowi!

DEMOCRAZY.ID
Oktober 27, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Gibran Jadi Cawapres, Ternyata Dapat 'Ilmu Sakti' dari Jokowi!


DEMOCRAZY.ID - Keluarga Joko Widodo (Jokowi) benar-benar jadi bukti nyata peribahasa "buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Bagaimana tidak, ketiga generasi keluarga tersebut sukses menjadi pengusaha.


Dimulai dari ayah Jokowi, Noto Miharjo, yang berprofesi pengusaha mebel. Karir ini kemudian dilanjutkan oleh anak pertamanya, yakni Jokowi. Selanjutnya, trah pebisnis juga terdapat di dua anak Jokowi atau cucu Noto, yakni Gibran dan Kaesang.


Bahkan peribahasa itu juga menyerempet tak hanya ke ranah bisnis, tetapi juga politik. Semua anak-mantu mulai merintis karir di dunia politik.


Anak pertama Gibran menjadi Walikota Solo dan kini menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Lalu, menantunya Bobby Nasution menjadi Walikota Medan sejak 2020. Sedangkan, anak terakhir Kaesang mantap menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).


Meski begitu, menarik untuk menelusuri apa yang diajarkan Jokowi ke anak-anaknya supaya sukses? Ilmu parenting jenis apa yang diterapkan Presiden RI ke-7 itu?


Perlu diketahui, Jokowi memiliki tiga anak dari pernikahan satu-satunya dengan Iriana, yakni Gibran (1987), Kahiyang (1991), dan Kaesang (1994). 


Jokowi dalam otobiografi berjudul Jokowi: Memimpin Kota, Menyentuh Jakarta (2012) mengakui, ketiga anaknya itu hidup tak penuh tantangan di mana masa kecil mereka serba berkecukupan.


Hal ini terjadi berkaitan dengan moncernya bisnis CV Rakabu milik Jokowi. Dari ketiga anaknya, paling hanya Gibran yang pernah hidup di masa-masa sulit Jokowi. 


Gibran lahir ketika Jokowi baru saja memulai bisnis yang perjalanannya tak mudah. Saat Gibran genap berusia tiga tahun, bisnis Jokowi bangkrut usai ketipu orang.


Namun, setelahnya bisnis Jokowi mulai bangkit. Dia pun mulai mendapat keuntungan. Keluarga dapat kembali tersenyum.


Sedangkan, Kahiyang dan Kaesang lahir di masa-masa emas bisnis Jokowi. Tak seperti kakaknya, keduanya tak pernah merasakan kebisingan akibat suara gergaji mesin dan tak pernah menghirup serbuk kayu bertebaran di rumah. Sebab, di tahun-tahun tersebut, Jokowi sudah memiliki bengkel dan pabrik sendiri.


Kaesang sendiri pun mengaku masa-masa kecilnya kerap diantar pakai mobil saat pergi sekolah. Hal itu bisa dibilang kegiatan yang sangat langka dilakukan masyarakat.


"Waktu setiap kali aku dianterin Bapak ke sekolah aku tuh selalu dengerin lagunya Om Chrisye, contohnya Sendiri dan Aku Cinta Dia. Ini lagu yang aku inget banget, kenapa? Karena Ibu itu penggemar beratnya Om Chrisye. Jadi semua lagu di mobil ya lagu Om Chrisye semua," tutur Kaesang dalam video Youtubenya pada 2017 silam.


Meski begitu, pria kelahiran Solo ini sadar memanjakan anak dengan kekayaan dan keistimewaan tidaklah baik. Sudah banyak contoh dan risetnya. Atas dasar inilah, Jokowi punya strategi khusus membesarkan anak. Caranya dengan mengirimkannya ke Singapura untuk belajar.


"Saya memutuskan mengirim mereka ke luar negeri agar mereka bisa merasakan tempaan dari keharusan untuk mandiri," kata Jokowi.


Bagi Jokowi, hidup di luar negeri membuat mereka berpikir hidup itu tak mudah. Di sana untuk bersekolah, ketiganya tak bisa lagi diantar orang tua. 


Mereka harus bangun pagi untuk naik transportasi umum. Begitu pula saat lapar. Mereka harus mencari makan sendiri. Tak bisa lagi berkeluh kesah atau meminta bantuan orang tua.


"Saya ingin anak-anak saya mengenal sekolah hidup. Perjuangan. Sebab, hal itulah yang sejatinya mampu membangun kehidupan dengan kukuh," tutur Jokowi.


Meski begitu, hanya dua anaknya yang benar-benar sekolah di luar negeri, yakni Gibran dan Kaesang. Diketahui, Gibran menempuh studi di Orchid Park Secondary School, Singapura dan lanjut ke Management Development Institute of Singapore (MDIS). 


Sedangkan Kaesang sempat sekolah di Anglo-Chinese School International dan kuliah di Singapore University of Social Sciences.


Pada akhirnya, strategi Jokowi tersebut sukses membuat para anaknya mandiri. Kemandirian ini kemudian mengantarkannya pada kemunculan sikap tanggungjawab, santun dan pantang menyerah. Semuanya membuat Gibran dan Kaesang beberapa tahun setelah lulus sekolah berani menjalani bisnis.


Ketika menjalani bisnis itulah, keduanya memulainya seorang diri. Jokowi pun mengklaim tak tahu menahu soal perjalanan bisnis anaknya di masa-masa awal.


Setelah mengetahui pun dia tak mencarikan dana untuk mereka. Semuanya menjalani bisnis seorang diri, termasuk soal mencari dana dan operasional, tanpa bantuan Jokowi, sekalipun dia telah menjadi penguasa negeri.


Kini, kedua anaknya itu sudah memiliki beragam banyak bisnis. Dari bisnis itulah dompet keduanya makin tebal. 


Diketahui, berdasarkan LHKPN 2023 Gibran memiliki harta Rp 26 Miliar sementara Kaesang, memiliki harta sekitar Rp 92 Miliar. [Democrazy/CNBC]

Penulis blog