DEMOCRAZY.ID - Polisi mengungkap fakta baru di balik rumah Kertanegara Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang diduga dipergunakan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri sebagai safe house untuk bertemu pejabat di luar kedinasan.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan rumah tersebut disewa oleh pengusaha tempat hiburan malam sekaligus Ketua Harian PP PBSI Tirta Juwana Darmadji alias Alex Tirta. Alex menyewa dari pemilik rumah berinisial E seharga Rp 650 juta pertahun.
"Pemilik rumah Kertanegara No. 46 Jakarta Selatan adalah E dan yang menyewa rumah Kertanegara No. 46 Jakarta Selatan adalah Alex Tirta. Sewanya sekira 650 juta setahun," kata Ade, Selasa (24/10/2023).
Rumah tersebut kemudian dipergunakan oleh Firli. Dalam perkara ini penyidik telah merencanakan memeriksa Alex pada Rabu (1/11/2023) besok.
"Besok diperiksa di Polda Metro Jaya," ujarnya.
Pada Jumat (27/10/2023) lalu penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah memeriksa E sebagai saksi.
Pemeriksaan terhadap E dilakukan setelah penyidik melakukan penggeledahan terhadap rumah Kertanegara Nomor 46 pada Rabu (26/10/2023).
Berdasarkan sumber, rumah tersebut diduga dijadikan safe house oleh Firli untuk bertemu pejabat di luar kedinasan.
SYL Akui Bertemu Ketua KPK Firli di Kertanegara 46
Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) membenarkan pernah menemui Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri di rumah Firli Bahuri di Jalan Kertanegara Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Jawaban disampaikan Syahrul ketika ditemui sejumlah awak media usai menjalani pemeriksaan di gedung Merah Putih KPK.
“Iya (bertemu Firli di rumah Kertanegara),” kata Syahrul saat baru masuk ke mobil tahanan di KPK, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023).
Jawaban tersebut Syahrul sampaikan sembari mengangguk berkali-kali. Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut terkait pertemuan itu.
Ia meminta pertemuannya dengan Firli Bahuri ditanyakan ke pihak Polda Metro Jaya.
“Tanya Polda, tanya Polda,” jawab Syahrul singkat.
Ketika dikonfirmasi lagi terkait pertemuan dengan Firli di rumah itu, Syahrul kembali menganggukkan kepalanya.
Adapun pertemuan itu disorot karena diduga terkait dugaan pemerasan yang dialami Syahrul. [Democrazy/Suara]