DEMOCRAZY.ID - Kita semua tahu bahwa istri Soekarno tidak hanya satu, melainkan 9. Salah satu istri yang memiliki usia sangat muda bernama Heldy Djafar. Heldy Djafar masih berusia 18 tahun ketika dinikahi oleh Soekarno. Selisih usia mereka cukup jauh, yakni 47 tahun sehingga diibaratkan seperti kakek dan cucu. Dikutip dari kanal Youtube Sejarah Seru pada Jumat, 6 Oktober 2023, diceritakan bahwa awal pertemuan keduanya adalah ketika Heldy Djafar terpilih sebagai anggota Paskibraka yang diprakarsai oleh Soekarno. Pertemuan tersebut terjadi pada tahun 1964 silam tepat ketika Heldy masih duduk di kelas 2 Sekolah Kepandaian Keputrian Atas atau SKKA. Suatu hari, Heldy Djafar yang menjadi anggota Paskibraka berjejer di tangga Istana bersama dengan pasukan yang lain. Heldy yang pada saat itu mengenakan kebaya berwarna merah jambu mampu menarik perhatian sang Bapak Proklamator. Ketika gadis cantik itu tersenyum, Soekarno lantas menghampiri dan menepuk bahu sebelah kirinya. Lalu, Bung Karno men
Bak Kakek dan Cucu, Soekarno Jadikan Anggota Paskibraka Ini Istri Terakhir Saat Berusia 18 Tahun
Oktober 06, 2023
0
Komentar
DEMOCRAZY.ID - Kita semua tahu bahwa istri Soekarno tidak hanya satu, melainkan 9. Salah satu istri yang memiliki usia sangat muda bernama Heldy Djafar. Heldy Djafar masih berusia 18 tahun ketika dinikahi oleh Soekarno. Selisih usia mereka cukup jauh, yakni 47 tahun sehingga diibaratkan seperti kakek dan cucu. Dikutip dari kanal Youtube Sejarah Seru pada Jumat, 6 Oktober 2023, diceritakan bahwa awal pertemuan keduanya adalah ketika Heldy Djafar terpilih sebagai anggota Paskibraka yang diprakarsai oleh Soekarno. Pertemuan tersebut terjadi pada tahun 1964 silam tepat ketika Heldy masih duduk di kelas 2 Sekolah Kepandaian Keputrian Atas atau SKKA. Suatu hari, Heldy Djafar yang menjadi anggota Paskibraka berjejer di tangga Istana bersama dengan pasukan yang lain. Heldy yang pada saat itu mengenakan kebaya berwarna merah jambu mampu menarik perhatian sang Bapak Proklamator. Ketika gadis cantik itu tersenyum, Soekarno lantas menghampiri dan menepuk bahu sebelah kirinya. Lalu, Bung Karno men