DEMOCRAZY.ID - Dalam deklarasi Prabowo Gibran, Bahlil Lahadalia yang merupakan Menteri Investasi Indonesia kembali menyinggung jabatan Presiden Jokowi 3 periode.
Selain tentang isu 3 periode, Bahlil juga menyinggung isu penundaan Pemilu.
Dalam menanggapi Bahlil klaim yang pertama usulkan Jokowi 3 periode, Rocky Gerung mempertanyakan hal tersebut.
“Apa mampu dia berpikir sampai kesitu,” tanya Rocky.
Bahlil dalam deklarasi Prabowo Gibran pada Sabtu 28 Oktober mengatakan bahwa usulan 3 periode Jokowi bukanlah suruhan orang lain.
“Saya mau sampaikan, yang ngomong tentang isu penundaan Pemilu pertama itu namanya Bahlil Lahadalia dan saya tidak pernah diperintah oleh siapapun,” jelas Bahlil yang juga Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran.
“Itu adalah ide dalam menanggapi hasil survei Burhanudin Mutadi di era pandemik, kalau ide saya itu bagus silakan diikuti yang penting secara konstitusional,” ungkapnya.
“Tapi kalau tidak jangan dikembangkan,” tambah Bahlil.
“Jadi kalau ada yang salah tentang isu penundaan Pemilu itu salah saya, Bahlil Lahadalia dan bukan salah siapa-siapa,” tegas Bahlil.
Rocky menanggapi bahwa periode perpanjang masa kekuasaan mustinya orang yang lagi in charge dan orang yang lagi punya kekuasaan.
“Enggak mungkin tiba-tiba keroco-koco itu kasih ide tiga periode, kan enggak begitu cara melihatnya,” papar Rocky.
“Kelihatannya isu ini memang dari awal diniatkan oleh Jokowi dan kita bisa tarik ujungnya,di mana akhir seluruh proyek itu berujung pada pemastian kalaupun tidak tiga periode dinasti harus berlanjut,” tambah Rocky.
Selain itu Rocky menjelaskan bahwa Jokowi ketagihan akan kekuasaan, dia telah melihat bagaimana kekuasaan menjadi Wali Kota, Gubernur dan Presiden.
“Semua orang merasa bahwa hanya karena Jokowi belum puas dengan masa jabatannya maka dia berusaha cawek-cawek dan itu berlanjut sampai soal Gibran,” tambah Rocky.
“Kita mesti pastikan satu hipotesis untuk mengatakan bahwa Jokowi dari awal merancang dirinya untuk jadi otoriter, untuk jadi totaliter, untuk jadi Tiran. Walaupun penampilan Jokowi kerakyatan tapi mental dan karakter otoritarian itu ada di dia,” tambah Rocky. [Democrazy/DW]