POLITIK

Akun IG BEM Unud Bali Diretas Usai Sentil 'Politik Sayang Anak Jokowi'

DEMOCRAZY.ID
Oktober 17, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Akun IG BEM Unud Bali Diretas Usai Sentil 'Politik Sayang Anak Jokowi'



DEMOCRAZY.ID - Akun media instagram milik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) Bali, mengalami peretasan pada Selasa (17/10) sekitar pukul 02.00 WITA.


Peretasan itu terjadi usai BEM Unud mengkritik politik dinasti Presiden Joko Widodo terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia cawapres. 


Putusan MK tersebut diduga akan memuluskan langkah putra Jokowi, Gibran Rakabuming untuk menjadi cawapres.


Sementara, seluruh perangkat seluler yang terhubung dengan akun @bem_udayana kehilangan akses masuk akun. 


Akun dengan 51 ribu pengikut itu mendadak keluar dari seluruh perangkat yang sebelumnya terhubung.


"Dini hari tadi, sekitar pukul 02.00 WITA tiba-tiba akun instagram kami log out dari seluruh perangkat yang terhubung, dan tiba-tiba masuk notifikasi ganti password ke email kami," kata Ketua BEM Unud I Putu Bagus Padmanegara, Selasa (17/10) siang.


Ia menerangkan, bahwa sebelumnya pada Senin (16/10) BEM Udayana mempublikasikan postingan dengan judul 'Politik Sayang Anak Ala Jokowi'. 


Postingan yang diunggah di laman Instagram Resmi @bem_udayana Postingan tersebut menuai pro-kontra dari berbagai kalangan.


"Kami bersuara melalui sosial media dikarenakan letak geografis kami yang jauh dari ibu kota, sehingga belum bisa bersama secara langsung kawan-kawan BEM SI di Gedung MK," ungkapnya.


"Namun demikian kami siap hadir dan turun ke jalan tanggal 20 nanti. Kami kecewa dengan diterima sebagian permohonan yang diajukan terkait batas usia capres-cawapres," tambah Putu.


Ia menyebutkan hingga siang ini pihaknya masih mengupayakan untuk mengakses kembali akun instagram BEM Unud.


"Saya benar-benar mengecam segala bentuk pembungkaman dari siapapun. BEM Udayana tegak lurus mengawal segala kebijakan dari pemerintah, baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Bahwa hadirnya kritik dari kami, menandakan kami muak melihat kondisi pemerintahan hari ini," ujarnya.


"Kami benar-benar marah, dengan upaya pembungkaman yang kami rasa sudah di luar batas wajar, beberapa waktu lalu kawan kami BEM UI juga sempat diretas twitternya, dan bahkan hingga kini masih belum bisa diakses. Tentu ini menandakan kemunduran demokrasi di Indonesia," demikian Putu. [Democrazy/CNN]

Penulis blog