DEMOCRAZY.ID - Konflik panjang antara Israel dan Palestina tidak hanya membawa dampak pada nyawa dan infrastruktur; ia juga merusak pilar sejarah dan budaya Palestina yang tak ternilai.
Tegangnya situasi membuat berbagai situs bersejarah, mulai dari gereja Kristen tertua di Palestina hingga benteng abad ke-14, berada dalam keadaan yang mengkhawatirkan.
Berbagai lokasi penting berada di zona evakuasi utara, di mana Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menginstruksikan warga sipil untuk mengungsi.
"Kondisi di Palestina telah menyebabkan hilangnya warisan budaya," ujar arkeolog Prancis, Jean-Baptiste Humbert, yang telah bekerja di Palestina selama beberapa dekade.
Juru bicara Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) juga menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi situs bersejarah di Gaza.
Organisasi ini menunjukkan bahwa intensitas serangan roket meningkatkan risiko kerusakan pada situs arkeologi di seluruh wilayah.
“Semua situs warisan Israel dan Palestina saat ini berisiko mengalami kerusakan. UNESCO tentu saja sangat prihatin dengan dampak buruk konflik ini terhadap warisan budaya baik di Palestina maupun Israel," katanya mengutip Dailymail, Kamis (26/10/2023).
Situs yang Terancam punah:
1. Gereja Santo Porphyrius: Gereja ini telah berdiri sejak abad ke-12 yang diyakini merupakan gereja ketiga tertua di dunia dan kini rusak parah akibat serangan rudal dari Israel pada 19 Oktober 2023 lalu menyebabkan 18 warga Palestina Kristen tewas dan banyak lainnya terluka.
2. Tell Umm Amer (Biara St Hilarion): Dikenal sebagai salah satu biara Kristen terbesar di Timur Tengah, biara ini rusak pada abad ke-7 dan belum direstorasi.
3. Qalaat Barquq: Benteng ini berfungsi sebagai pos perdagangan antara Damaskus dan Kairo di masa lalu dan kini dalam kondisi memprihatinkan.
4. Qasr el-Basha: Dikenal juga sebagai Istana Pasha atau Kastil Radwan, situs ini telah menjadi pusat kekuasaan sejak masa Ottoman hingga Inggris.
5. Masjid Al-Omari: Masjid Agung Omar yang dibangun 1.400 tahun lalu merupakan masjid tertua ketiga di Palestina, setelah Al-Aqsa di Yerusalem dan Ahmed Al-Jazzar di Acre. Sebelumnya masjid ini adalah sebuah kuil dan menjadi gereja. Rumah ibadah itu kemudian diubah menjadi sebuah masjid pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Masjid ini kini dilaporkan rata dengan tanah akibat pengeboman Israel pada Jumat, 20 Oktober 2023 lalu.
6. Rumah Al Ghussein: Berasal dari periode Ottoman, rumah ini merupakan salah satu dari banyak bangunan bersejarah yang mengalami kerusakan.
7. Hammam al-Sammara: Satu-satunya pemandian tradisional yang masih aktif di Gaza, situs ini telah dipulihkan tetapi tetap berisiko terkena serangan.
8. Pemakaman Romawi Ard-al-Moharbeen: Sebuah pekuburan Romawi baru-baru ini ditemukan, menambah daftar panjang warisan yang terancam.
9. Situs Arkeologi Tel Rafah: Terletak di perbatasan selatan Gaza, situs ini berisi artefak dari era Kanaan hingga Romawi.
Tidak hanya infrastruktur dan nyawa yang menjadi taruhan dalam konflik ini. Warisan budaya dan sejarah juga berada dalam bahaya besar.
Jean-Baptiste Humbert menegaskan, “Masyarakat Gaza sensitif terhadap warisan budayanya, tetapi prioritas lain mengesampingkannya sebagai kemewahan.”
UNESCO mengajak semua pihak untuk mempertimbangkan dampak buruk konflik ini pada warisan budaya.
Dalam situasi di mana kebutuhan dasar manusia menjadi prioritas, upaya pemeliharaan situs bersejarah semakin mendesak. [Democrazy/Inilah]