DEMOCRAZY.ID - Menarik tulisan Dahlan Iskan di disway (3/9/2023):
"Muncul duluan bisa berarti digebuki duluan. Tak terkecuali pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Boleh dikata, dalam 2,5 bulan ke depan segala macam isu akan menyangkut dua orang itu.
Lebih awal digebuki memang bisa lebih populer, tapi siksaan dari medsos itu begitu kejam. Brutal. Sadis.
Bukan hanya medsos. Para ''dalang'' politik juga punya waktu cukup untuk menggagalkan pencalonan mereka. Siapa tahu bisa dibuat seperti Panji Gumilang dari Al Zaytun: didemo tiap hari. Sampai akhirnya dijadikan tersangka."
Demikian cuplikan tulisan Dahlan Iskan. [LINK]
Besok Cak Imin Diperiksa KPK
KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai saksi dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Ia diduga diperiksa dalam kapasitas sebagai mantan Menaker.
Informasi dihimpun, pemeriksaan terhadap Cak Imin akan dilakukan pada Selasa (5/9). Ia diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi pengadaan sistem protektor TKI di Kemnaker.
Saat dikonfirmasi, Plt juru bicara KPK Ali Fikri menyebut bahwa siapa pun yang dinilai perlu dimintai keterangan pasti akan diperiksa KPK.
"Besok ditunggu aja. Sekali lagi harapan kami hadir sesuai dengan surat panggilan yang sudah diberikan atau dikirimkan," kata Ali kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Senin (4/9).
Menurut Ali, pada Selasa besok, ada sejumlah saksi kasus Kemnaker yang akan diperiksa. Meski belum dirilis identitasnya.
"Jadwal besok keluar. Tapi memang ada pemanggilan saksi perkara Kemnaker besok. Jumlahnya berapa, kami pasti infokan besok," terang Ali.
Cak Imin dipanggil dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait dugaan korupsi pengadaan sistem protektor TKI di Kemnaker. Belum ada pernyataan dari Cak Imin terkait pemanggilan ini.
KPK sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Namun belum diumumkan secara resmi.
Selain tersangka belum dibeberkan, KPK juga belum mengungkapkan konstruksi kasus korupsi di Kemnaker tersebut. KPK hanya mengatakan bahwa dugaan korupsi ini terjadi pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, kementerian tersebut dipimpin oleh Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
[VIDEO]