DEMOCRAZY.ID - Teka-teki tentang harta rampasan perang Jepang pada era kemerdekaan Soekarno perlahan terkuak.
Diakui oleh salah satu narasumber, jika Soekarno pernah membahas harta rampasan perang Jepang itu pada Jenderal Ahmad Yani.
Kini, harta rampasan perang Jepang tersebut dialokasikan Soekarno di beberapa tempat berikut. Di mana saja? Simak ulasan berikut.
Dikelola Ratna Sari Dewi
Diungkap Amelia Ahmad Yani dalam kanal YouTubenya, jika misteri tentang harta rampasan tersebut pernah dibahas dengan mendiang ayahnya, Jenderal A Yani.
Dalam sebuah perbincangan santai di istana Bogor, Bung Karno mengaku pada bintang 4 ini jika tada harta rampasan usai Jepang KO.
Harta tersebut pun diurus oleh salah satu istrinya, yaitu Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi yang juga asli Jepang.
"Bung Karno pun bertanya pada ayah saya, ini ada dana hasil rampasan perang Jepang yang diurus oleh bu Dewi Soekarno yang juga wanita asli Jepang," ujar Amelia Yani menjelaskan.
Dibuat patung
Ternyata, harta rampasan perang tersebut dialokasikan Bung Karno untuk membuat patung. Patung-patung tersebut menjadi ikon dan ciri khas ibu kota.
"Lalu mau diapakan ini dana, kemudian ternyata digunakan untuk membuat patung," ujarnya menirukan ucapan Bung Karno pada ayahnya.
Patung yang dibuat seperti patung Pembebasan Irian Barat dan patung Selamat Datang yang terpat berada di pusat kota Jakarta.
"Yang pertama untuk membuat patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, kemudian patung Selamat Datang di depan hotel Indonesia yang di tengah-tengah itu," ujarnya.
"Kemudian di senayan ada orang bawa piring panas, kemudian di Pancoran yang dikenal sebagai seven art kalau gak salah oleh kita-kita ini," sambungnya.
Dibuat hotel
Selain dibuat patung, Bung Karno pun membuat beberapa hotel mewah dan bergengsi di beberapa kota.
Dana yang masih tersisa pun kembali dibuat beberapa hotel, seperti Hotel Indonesia (HI) di Jakarta tepat berada di depan patung Selamat Datang.
"Masih ada dananya lagi kemudian dibuat hotel bintang lima, yaitu Hotel Indonesia persis di Jakarta Pusat tepat di depannya patung Selamat Datang," ujar Amelia.
Selain di Jakarta, ada pula sebuah hotel mewah di Yogyakarta dan juga satu hotel di pulau Dewata Bali yang kesemuanya disebut sebagai hasil dari harta rampasan perang Jepang.
"Kemudian Samudera Beach di Pelabuhan Ratu, kemudian Ambarukmo Palace di Yogyakarta dan yang terakhir itu hotel Bali Beach di Sanur," ujar Amelia Yani.
"Itu adalah hasil dari rampasan perang," pungkasnya.
Diketahui jika Jepang menduduki tanah ari pada sekitar tahun 1942. Hal-hal mengerikan terjadi, salah satunya adalah kerja paksa romsuha.
Namun kekejaman tersebut sirna ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945 kala Jepang dipukul mundur oleh tentara sekutu, Amerika. [Democrazy/Hops]