DEMOCRAZY.ID - Lima warga sipil ditangkap aparat Kepolisian Resor Nduga, Papua Pegunungan, Minggu (17/9), karena diduga kuat membantu pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kabag Ops Polres Nduga AKP Bayu Pratama Sudirno mengatakan penangkapan lima warga sipil diduga intelijen KKB tersebut dilakukan setelah Satgas Gakkum Damai Cartenz mendapat informasi akurat.
Bayu menjelaskan, kelimanya ditangkap saat berada di salah satu rumah warga berinisial ZK pada Minggu (17/9) malam pukul 21.00 WIT.
"Salah satu dari kelima orang yang kita (Polres Nduga) amankan tersebut terindikasi kuat telah berkomunikasi dengan Army Kogoya pada tanggal 5 September lalu. Dia memberitahukan kepada kelompok KKB untuk mundur karena ada aparat yang naik ke pinggir kali,” ungkap Bayu.
Saat melakukan penangkapan, kata Bayu, pihaknya sempat mendapat perlawanan dari penghuni rumah ZK.
”Sempat ada penolakan dari penghuni rumah, ada cekcok mulut sampai aksi dorong pintu oleh aparat. Namun, setelah kami jelaskan akhirnya kelima warga tersebut berhasil diamankan,” jelas Bayu.
AKP Bayu menjelaskan, penangkapan terhadap lima warga tersebut guna menggali informasi terkait pergerakan kelompok Egianus Kogoya yang saat ini sedang menahan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.
“Kami sudah meminta keterangan dan salah satu dari mereka mengaku ikut terlibat dengan kelompok KKB Egianus dan pengakuan tersebut juga diperkuat dengan adanya foto dari telepon genggam pelaku yang disita,” jelas Bayu.
Terkait penangkapan tersebut, Bayu telah berkomunikasi dengan pimpinan daerah agar tidak terjadi isu-isu yang tidak benar di tengah masyarakat.
"Setelah penangkapan kami langsung bertemu dengan Sekda dan Ketua DPRD Kabupaten Nduga untuk menjelaskan perihal keikutsertaan (warga yang ditangkap) dengan KKB, termasuk pihak keluarga dan warga sekitar lokasi penangkapan," tegasnya. [Democrazy/JPNN]