POLITIK

Soeharto Disinyalir Kecewa Dengan Habibie hingga Tak Mau Bertemu Lagi, Diduga Karena Ini

DEMOCRAZY.ID
September 28, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Soeharto Disinyalir Kecewa Dengan Habibie hingga Tak Mau Bertemu Lagi, Diduga Karena Ini

Soeharto Disinyalir Kecewa Dengan Habibie hingga Tak Mau Bertemu Lagi, Diduga Karena Ini


DEMOCRAZY.ID - Soeharto dan Habibie adalah dua tokoh penting dalam sejarah politik Indonesia yang telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam menggubah arah bangsa ini pada era transisi pasca-kemerdekaan.


Soeharto, yang menjabat sebagai Presiden selama lebih dari tiga dekade, dikenal karena stabilitas ekonomi yang dihasilkan, meskipun masa pemerintahannya juga dikelilingi oleh kontroversi hak asasi manusia.


Di sisi lain, Habibie adalah seorang insinyur dan ilmuwan yang mendukung perkembangan teknologi dan industri di Indonesia.


Ia memegang peran penting dalam pengembangan pesawat terbang N-250, menunjukkan dedikasinya terhadap kemajuan teknologi dalam konteks bangsa.


Habibie resmi menggantikan Soeharto menjadi presiden pada tahun 1998 dan menjadi satu-satunya presiden Indonesia dengan masa jabatan tersingkat hanya 1 tahun saja, dari 21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999.


Hubungan antara Soeharto dan Habibie sempat dekat sekali, namun diduga karena masalah politik, hubungan keduanya disinyalir renggang.


Simak ulasan berikut ini untuk informasi lebih lengkapnya yang dikutip Hops.ID dari YouTube @kelas.sejarah Kamis, 28 September 2023.


Jadi, Soeharto pernah dekat dengan Habibie kala itu saat ia memintanya kembali dari Jerman ke Indonesia pada tahun 1973.


"Namun siapa sangka dinamika politik era reformasi membuat hubungan mereka berakhir renggang. Bahkan Soeharto memutuskan tali silaturahmi dengan Habibie dengan tidak mau bertemu sama sekali," ucap narator tersebut.


Diduga awal mula permasalahan ini terjadi ketika akhir masa kepemimpinan Soeharto, Habibie berbicara padanya mengenai perkembangan negara yang terjadi. 


Ia juga menyatakan tidak sanggup menggantikan Soeharto jika mundur dari Presiden kala itu.


"Namun berselang beberapa hari setelah mundurnya 14 menteri, Habibie menyatakan siap menggantikan Soeharto sebagai presiden," ucap narator tersebut.


"Keputusan tersebut membuat Soeharto sangat kecewa dan memutuskan untuk tidak menegur dan berbicara dengan Habibie," lanjutnya.


Selain itu, Habibie juga membuat keputusan mengenai referendum Timor Timur yang semakin diduga membuat Soeharto murka.


Meskipun begitu, Habibie sendiri disebut mengungkapkan bahwa tindakan Soeharto yang enggan bertemu dirinya dikarenakan takut ada yang mengadu domba.


"Namun menurut Habibie tindakan Soeharto merupakan salah satu langkah pencegahan adu domba dari pihak tertentu," pungkas narator tersebut. [Democrazy/Hops]

Penulis blog