POLITIK

Soal Peluang Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, PDIP Kirim Sinyal Positif

DEMOCRAZY.ID
September 29, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Soal Peluang Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, PDIP Kirim Sinyal Positif

Soal Peluang Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, PDIP Kirim Sinyal Positif


DEMOCRAZY.ID - PDI-Perjuangan membuka peluang terkait wacana diduetkannya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.


Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah mengatakan, bahwa duet Ganjar-Prabowo sangat memungkinkan untuk dibuka kembali.


Meski demikian, dia tak menampik bahwa keduanya sudah diusung sebagai calon presiden.


"Saya punya asumsi, kemungkinan duet Ganjar dan Prabowo itu masih terbuka," kata Basarah dikutip dalam acara Satu Meja The Forum dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (29/9/2023).


Namun, lanjut Basarah, duet Ganjar-Prabowo tersebut tergantung pada lima sosok aktor politik di belakang kedua kandidat tersebut.


"Tergantung bagaimana sikap lima aktor di dalamnya," ungkap dia.


Lima aktor atau lima pihak yang dimaksud, diantaranya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan kader PDI-P.


Kemudian, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ganjar, dan Prabowo, serta para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang saat ini mendukung Prabowo.


"Analisis saya terhadap lima aktor ini, itu sangat mungkin duet Ganjar dan Prabowo itu dibuka kembali," tutur dia.


Untuk diketahui, Ganjar Pranowo saat ini telah diusung oleh PDIP dan tiga partai lainnya. Diantaranya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).


Kemudian dua partai non parlemen yaitu Partai Hati Nurani (Hanura) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).


Sedangkan Prabowo Subianto diusung oleh Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gelora dan PBB. 


Analisis Pakar soal Peluang Duet Prabowo-Ganjar


Politik jelang pendaftaran capres/cawapres dinamis. Prabowo Subianto yang dicapreskan Gerindra, PAN, Golkar, PBB, Garuda, Gelora, dan Demokrat, dimungkinkan berpasangan dengan bacapres PDIP Ganjar Pranowo.


Apa kata pakar?


Direktur Eksekutif IndoStrategic, Ahmad Khoirul Umam, duet Prabaowo-Ganjar akan terwujud jikan Joko Widodo (Jokowi) meyakinkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.


"Mungkin terwujud jika Jokowi betul-betul bisa meyakinkan Megawati dan Prabowo agar luruh hatinya untuk mau bersatu dan siap menerima di posisi apapun perwakilan partainya nanti, apakah sebagai capres atau sebagai cawapres," kata Umam saat dihubungi, Kamis (21/9/2023).


PDIP saat ini hanya satu partai parlemen, yakni PPP. Jokowi bisa memanfaatkan fakta bahwa posisi Ganjar tidak menguntungkan ketika nantinya lolos ke putaran kedua.


"Dengan realitas politiknya seperti itu, jika hitung-hitungan di atas kertas berbasis elektabilitas nantinya Prabowo dan Ganjar yang masuk di putaran kedua, maka besar kemungkinan kubu Anies-Muhaimin akan lebih besar merapat ke kubu Prabowo karena pertimbangan ideologis dan kebuntuan komunikasi antarelit partai saat ini," jelas Umam.


"Jika itu terjadi, maka PDIP terancam bisa kalah dobel, yakni kalah pilpres dan pileg sekaligus. Untuk mengantisipasi itu, kekuasaan saat ini tampaknya mencoba menempuh langkah terakhir untuk mempertemukan dua ego besar antara elite PDIP dan Gerindra, yang sejak awal memang susah dipertemukan," lanjut Umam.


Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, berpendapat serupa. Namun faktor penentu duet beda dengan penilaian Umam.


"Duet Ganjar-Prabowo bisa terwujud, kuncinya cuma satu, Prabowo dan Gerindra mau, itu saja tak ada yang lain," kata Adi Prayitno saat dihubungi terpisah.


"Kalau duet ini terwujud, pilpres sudah selesai, pasangan Ganjar-Prabowo merem saja menang. Ini kekuatan menyatu soalnya," jelas Adi.


Usulan duet Prabowo-Ganjar muncul disampaikan relawan Pro Jokowi (Projo) Bali. Ketua DPD Projo Bali I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya saat konferensi pers dalam acara "Konferda Projo" mengatakan Indonesia perlu pemimpin yang tegas dan berani.


"Kita butuh pemimpin yang tegas, yang berani, dan untuk melanjutkan semua program-program," kata Agung, Minggu (17/9).


Sementara Ganjar Pranowo mengatakan semua peluang bisa saja terjadi sebelum pendaftaran di KPU.


"Kalau politik itu, sebelum ditetapkan KPU, semua peluang bisa terjadi," kata Ganjar setelah mengikuti rapat Tim Pemenangan Nasional (TPN) di gedung High End, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (20/9). [Democrazy/pojoksatu]

Penulis blog