DEMOCRAZY.ID - Padahal Soekarno sangat mampu untuk membubarkan PKI, namun mengapa hal itu tidak beliau lakukan?
Diketahui, saat maraknya PKI memborbardir negeri ini, Soekarno lebih memilih untuk tidak membubarkannya sehingga membuat amuk massa tak terendam.
Bahkan karena keputusan tersebut, membuat jabatan Soekarno sebagai presiden pun akhirnya dilengserkan.
Lalu apa alasan Bung Karno tidak membubarkan PKI pada saat itu? Untuk lebih jelasnya, dilansir dari YouTube Matahatipemuda pada 30 September 2023, simak ulasan berikut ini!
Mengapa Soekarno tidak membubarkan PKI?
Setelah terjadinya tragedi gerakan malam jahanam 30 September 1965 itu, sesudah Letnan Kolonel Untung mengumumkan pembentukan dewan revolusi melalui RRI di Jakarta Barat tanggal satu Oktober 1965 pagi hari, maka petinggi ABRI dan beberapa tokoh sudah mengendus telah terjadi kudeta yang dilaksanakan oleh pasukan cakrabirawa yang mana PKI dituduh sebagai dalang dalam gerakan tersebut.
Amarah rakyat mulai berkecamuk ketika kemudian diketahui enam orang Jenderal dan satu perwira telah diculik dan kemudian dibunuh di Lubang Buaya oleh pelaku kudeta yang kemudian diberi nama gerakan 30 September.
Sesudah pemakaman 6 orang Jenderal dan satu perwira pertama pada tanggal 5 Oktober 1965, massa mulai mengumandangkan tuntutan agar PKI dibubarkan dengan penuh letupan amarah.
Berita tersebar bahwa PKI merupakan dalang dari gerakan tersebut yang otomatis ada dendam sebagian masyarakat terhadap PKI sampai akhirnya menuntut Soekarno untuk membubarkan PKI.
Dendam terhadap partai pimpinan DN Aidit itu sudah lama tersimpan bahkan ada yang telah menyimpannya di dalam hati sejak berontakan Madiun pada tahun 1948.
Kantor-kantor PKI dan organisasi di bawahnya mulai diserbu bahkan dibakar oleh massa.
Unjuk rasa massa ini tidak hanya di Jakarta saja tetapi juga terjadi hampir di seluruh kecamatan di negeri ini.
Walaupun tuntutan pembubaran PKI telah dikumandangkan dan korban di pihak PKI juga mulai berjatuhan tetapi Bung Karno Presiden Republik Indonesia serta pimpinan besar revolusi belum juga bersedia bertindak untuk membubarkan PKI.
Oleh karena Bung Karno belum menyahuti tuntutan rakyat untuk membubarkan PKI, maka tuntutan massa aksi unjuk rasa tidak lagi tentang pembubaran PKI tetapi sudah mengarah kepada tuntutan agar Soekarno turun dari jabatannya sebagai presiden republik Indonesia.
Seandainya Bung Karno membubarkan PKI pada akhir tahun 1965, kemungkinan besar pemimpin besar revolusi itu tidak akan menjadi sasaran para pengunjuk rasa.
Secara politis sesudah bulan Oktober 1965 posisi Bung Karno Sebenarnya masih cukup kuat wibawanya sebagai pemimpin bangsa sebagai presiden dan sebagai pemimpin besar revolusi juga masih diakui oleh rakyat pada masa itu.
Kekuatan militer juga belum sepenuhnya berada pada kontrol Soeharto. Masih banyak satuan-satuan militer yang menjadi loyalis Soekarno.
Tetapi lama-kelamaan Wibawa Bung Karno mulai memudar oleh karena ia tidak mau membubarkan PKI dengan kewenangan dan Wibawa yang dimilikinya.
Sejatinya, Bung Karno sangat mampu membubarkan PKI, akan tetapi hal itu tidak dilakukan olehnya. Lalu Apa alasan Bung Karno tidak membubarkan PKI?
2 Alasan Soekarno tidak membubarkan PKI
Untuk alasan pertama kenapa Bung Karno tidak mau membubarkan PKI, karena sejak awal, presiden Soekarno melihat bahwa komunis adalah sebuah kekuatan yang diperlukan untuk menggerakkan dan memelihara revolusi Indonesia.
Pandangan yang demikian sudah lama dianut olehnya. Lebih tepatnya pada gagasan Bung Karno yang diwujudkan dari Islamis Nasionalis dan Komunis yang seakan-akan membuat Bung Karno enggan membubarkan PKI.
Pandangan Bung Karno yang dicetuskan pada tahun 1926 ini sesudah Indonesia merdeka kemudian diwujudkan dalam bentuk Nasakom yaitu Nasionalis Agama dan Komunis.
Bung Karno melihat ketiga aliran ini dapat dipersatukan dan seharusnya menjadi sebuah kekuatan untuk terus-menerus memutar roda revolusi Indonesia.
Kalaulah Bung Karno membubarkan PKI pada tahun 1965, hal itu sama dengan menghilangkan atau membuang salah satu komponen penting dalam revolusi yaitu komunisme. Artinya, Bung Karno akan mengingkari sendiri dalil revolusi yang telah lama ada dalam pemikirannya.
Perlu diingat pada masa itu Soekarno mengatakan revolusi belum selesai dan untuk menggerakkan revolusi itu kekuatan Nasakom harus bahu-membahu terintegrasi.
Alasan kedua Kenapa Soekarno tidak mau membubarkan PKI yaitu karena kedekatan Soekarno dengan negara-negara komunis terutama Republik China dan Uni Soviet.
Pada masa menjelang 1965, Bung Karno masih terus menghantam negara-negara yang disebutnya neokolonialisme atau nekolim.
Untuk menghadapi negara-negara nekolim ini, maka dibutuhkan bantuan dari negara-negara komunis seperti Uni Soviet dan RRC.
Pada masa sebelum Oktober 1965 Bung Karno Meningkatkan kerjasama dengan RRC dan Korea Utara dengan hubungan yang erat demikian, maka tidaklah mungkin Bung Karno membubarkan PKI yang pada masa itu Partai Komunis merupakan partai terkuat di tiap negara.
Sejarah mencatat karena PKI tidak dibubarkan oleh Bung Karno maka berbagai unjuk rasa semakin marak yang pada akhirnya Soekarno telah menyerahkan pemimpin negara kepada Jenderal Soeharto.
Sejak saat itu pula Soeharto secara de facto telah menjadi pemimpin negara Republik Indonesia dan kemudian Soekarno pun semakin kehilangan kekuasaannya
Itulah ulasan mengenai Kenapa Bung Karno enggan membubarkan PKI sampai rela dilengserkan dari jabatannya sebagai Presiden.
Sumber: HOPS