DEMOCRAZY.ID - Simak informasi seputar Kaesang Pangarep yang baru dilantik sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pengamat politik, Rocky Gerung bongkar motif Kaesang Pangarep jadi Ketua Umum PSI. Ya, Rocky Gerung menyebut Jokowi perlu mainan pasca lengser di 2024.
Mainan politik yang dimaksud Rocky Gerung adalah menaruh anaknya memegang jabatan tertinggi salah satu partai politik.
Adalah Kaesang Pangarep, anak bungsu Jokowi yang mengambil peranan untuk menyediakan wahana politik bagi ayahnya di masa mendatang.
Rocky Gerung menyinggung terkait Kaesang Pangarep menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pengamat Politik ini melihat ada keinginan Jokowi di balik kehadiran Kaesang di PSI.
Rocky Gerung mengatakan Kesang menjadi Ketua Umum PSI merupakan bagian dari permainan Jokowi.
Sebab ia menduga, Jokowi memerlukan 'wahana' untuk meneruskan kepemimpinannya.
"Pak Jokowi memerlukan wahana untuk meneruskan kepemimpinan dia, dan itu berarti kekuatan politik," ucapnya.
"Kekuatan politik itu enggak mungkin hanya relawan doang, harus dilembagakan," lanjutnya.
Menurut Rocky Gerung, setelah lengser dari kursi presiden, Jokowi tetap membutuhkan 'mainan'.
"Kan nggak mungkin Pak Jokowi setelah lengser nggak punya mainan," ujar Rocky.
"Mainan paling bagus kalau dimainkan keluarganya sendiri," imbuhnya.
"Nah, itu masuk akal kalau Keasang kemudian dipersiapkan untuk menjadi pemimpin PSI," lanjut Rocky Gerung dalam channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (25/9/2023).
Rocky Gerung sebelumnya mengomentari pilihan politik putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, yang memilih bergabung dengan PSI.
Rocky menilai, PDIP kecewa dengan keputusan putra bungsu Presiden Jokowi tersebut. Pasalnya, keluarga Kaesang mulai dari ayah, kakak, dan kakak ipar merupakan kader PDIP.
Menurut Rocky Gerung, apa yang dilakukan Kaesang itu seolah-olah dipamerkan. Bukan sebagai penanda Kaesang terjun ke dunia politik, melainkan penanda Jokowi berhenti menjadi 'petugas partai'.
Di sisi lain, Rocky Gerung menilai bahwa kekecewaan PDIP dan Megawati merupakan hal yang wajar. Sebab menurutnya, PDIP merasa bahwa mereka telah membesarkan Jokowi.
Sementara itu, seusai didapuk menjadi Ketum PSI, Kaesang Pangarep bertekad membawa partai itu tembus ke DPR RI.
Menurut Kaesang, publik mempertanyakan kenapa dirinya malah memilih masuk ke partai yang relatif masih kecil.
"Kemarin di medsos ketika saya menerima KTA PSI banyak yang meledek, 'Kaesang kok masuk partai kecil'," ujarnya.
Dia mengatakan, orang-orang yang meledeknya itu bertanya-kenapa kenapa dirinya tidak bergabung ke partai besar yang sudah lolos ke DPR. Kaesang menjelaskan, dirinya justru lebih tertarik bergabung ke partai kecil.
Dia bahkan berkomitmen untuk berjuang membuat PSI lolos ke DPR di tahun 2024.
"Karena PSI belum ada di DPR. Dan saya ingin berjuang bersama kawan-kawan semua di sini agar di 2024 PSI menjadi partai besar. Dan 2024 PSI akan ada di DPR RI," tutur dia. [Democrazy/Tribun]