DEMOCRAZY.ID - Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menilai bahwa Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tidak akan tinggal diam partainya hanya dijadikan sebagai batu loncatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya untuk meraih kekuasaan.
Menurut dia, setelah Kaesang Pangarep menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), bisa jadi keluarga Jokowi lainnya akan mencari perahu lain untuk berlabuh.
"Apakah itu karena Jokowi tidak aman lagi di PDIP? Apakah keluarga Jokowi akan ke Gerindra atau partai lain untuk berlindung? Tapi apakah PDIP akan rela selama ini hanya dijadikan batu loncatan oleh Jokowi dan keluarganya untuk berkuasa?" kata Muslim.
Dia meyakini, Megawati dan PDIP tidak akan tinggal diam atas sikap Presiden Jokowi yang merupakan petugas partai.
"Sebenarnya PDIP punya senjata pamungkas untuk lawan Jokowi. PDIP bisa menginisiasi DPR RI untuk interpelasi presiden. Tapi nampaknya belum mau digunakan Megawati," terang Muslim.
Muslim menduga kuat, Jokowi akan memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Salah satu caranya adalah menarik anak dan mantunya, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution untuk keluar dari PDIP.
"Tapi apakah Megawati tetap berdiam diri dari jurus-jurus Jokowi ini? Tidakkah itu mengkhianati Megawati dan PDIP?" pungkas Muslim.
Hubungan Megawati dan Jokowi
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto lantas membahas terkait hubungan Megawati dan Jokowi usai Kaesang bergabung dengan PSI. Hasto menegaskan Jokowi dan Megawati punya hubungan emosional yang kuat.
"Ibu Mega, Pak Jokowi itu krek punya emosional bonding, punya desain masa depan. BRIN itu kan desain bersama-sama, badan riset inovasi nasional punya komitmen," kata Hasto sambil merekatkan tangan saat menjawab pertanyaan terkait hubungan Megawati dan Jokowi di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).
Hasto pun menyampaikan politik harus melihat komitmen masa depan untuk rakyat. Menurutnya, politik tak hanya dilihat dari permukaan yang tampak di publik.
"Jadi politik itu jangan melihat apa yang tampak di permukaan, lihat hubungan batinnya. Komitmen terhadap masa depan, komitmen terhadap rakyat," ujarnya.
Dia menegaskan Jokowi, Megawati, dan PDIP berada dalam satu napas sejarah. Dia mengatakan kepemimpinan Jokowi harus dilanjutkan sosok yang baik dan bijaksana.
"Melihat Presiden Jokowi, Ibu Mega, PDI Perjuangan itu dalam satu napas sejarah yang panjang dan itu yang akan dilakukan. Jadi pilpres itu selalu membawa kejutan tetapi kejutannya itu apa, bahwa yang melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi adalah sosok yang baik dan bijaksana, bijaksana dan baik. Sosok yang bisa memimpin dari keluarganya kemudian memimpin masyarakatnya dari Jawa Tengah dan kemudian memimpin Indonesia rakyat kita," kata Hasto.
"Itu kejutan yang nanti akan muncul di Pilpres 2024. Itu dipersiapkan secara bersama-sama baik oleh Ibu Mega oleh PDI Perjuangan maupun oleh Pak Jokowi. Politik harus melihat hal-hal yang fundamental bukan yang sekadar tampak, harus melihat strategi yang tidak tampak," ujarnya.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan Ganjar merupakan hasil didikan dari Megawati dan Jokowi. Dia mengatakan PDIP menyiapkan Ganjar untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Jokowi.
"Ya publik boleh berpendapat, rakyat lah yang menentukan. Tetapi bagi PDI Perjuangan Pak Ganjar itu hasil dari gemblengan PDI Perjuangan yang menyatu dengan rakyat, gemblengan Ibu Megawati Soekarnoputri dan juga Bapak Presiden Jokowi. Dalam strategi pemenangan pemilu yang nampaknya itu ada berbagai taktik, skenario, tapi muaranya adalah sama, seperti yang disampaikan Pak Jokowi, dicari pemimpin yang baik, pemimpin yang berani, pemimpin yang melanjutkan estafet kepemimpinan, dan itu adalah rambut putih Pak Ganjar Pranowo," tuturnya.
Kata Kaesang soal Hubungan Jokowi dan Mega Usai Dirinya Jadi Ketum PSI
Kaesang mengaku tidak tahu soal hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jokowi usai dirinya jadi Ketum PSI.
"Hubungan antara bu Mega dengan Pak Jokowi, yang ditanya saya... haha," kata Kaesang dalam Jumpa pers di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2023).
Kaesang menyebut dirinya yang kini pisah rumah dengan Jokowi. Sehingga ia tidak tahu soal hubungan ayahnya dengan Ketum PDIP.
"Harus dikasih tau lagi ya, kami kan rumahnya beda, ya mana saya tau... nanti pas ketemu Pak Presiden atau Ibu Mega tanya aja," imbuhnya. [Democrazy]