EKBIS

Gak Masuk Akal! Ekonom Pertanyakan Menteri Bahlil Sebut Investasi Xinyi di Rempang Hanya Serap 35.000 Pekerja Indonesia

DEMOCRAZY.ID
September 20, 2023
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Gak Masuk Akal! Ekonom Pertanyakan Menteri Bahlil Sebut Investasi Xinyi di Rempang Hanya Serap 35.000 Pekerja Indonesia



DEMOCRAZY.ID - Anthony Budiawan, ekonom Political Economy and Policy Studies (PEPS), mempertanyakan klaim Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, bahwa investasi Xinyi Group di Pulau Rempang sebesar US$11, 6 miliar atau setara Rp175 triliun, menyerap 35 ribu tenaga kerja.


"Menteri Bahlil bilang Xinyi akan investasi 11,8 miliar dolar AS, dan akan menciptakan 35 ribu lapangan kerja. Pernyataan Bahlil diduga tidak benar alias bohong," kata Anthony, Jakarta, Selasa (19/9/2023).


Menurut benchmark internasional, kata Anthony, setiap investasi US$1 juta, menciptakan lapangan kerja rata-rata 19 orang. 


Sedangkan tiap investasi sektor solar panel US$1 juta, menciptakan 16,37 lapangan kerja.


"Di Indonesia, jumlah lapangan kerja yang tercipta dari investasi per 1 juta dolar AS, atau sekitar Rp15 miliar, mungkin angkanya jauh lebih besar lagi. Kita asumsikan saja 20 orang tenaga kerja," kata Anthony.


Maka investasi Xinyi Group di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepri, sebesar US$11,8 miliar, menciptakan sedikitnya 236.000 lapangan kerja baru. 


Tapi, Menteri Bahlil menyebut, investasi Xinyi Group sebesar US$11,8 miliar, hanya menyerap 35.000 tenaga kerja.


"Ada dua kemungkinan. Investasi Xinyi Group tidak sebesar yang digembar-gemborkan, Atau, jumlah penciptaan lapangan kerja sengaja direndahkan. Kan, seharusnya lebih besar dari 35.000. Apakah mau dipenuhi tenaga kerja asing," pungkasnya.


[DOC]




Sebelumnya, Menteri Bahlil merincikan, rencana investasi Xinyi Group senilai US$11,6 miliar meliputi pengembangan ekosistem rantai pasok industri kaca, serta industri kaca panel surya di Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.


Dia melanjutkan, investasi Xinyi Group ini juga merupakan bukti tingginya kepercayaan investor kepada Indonesia. Sebanyak 35 ribu tenaga kerja asal Indonesia. akan terlibat dalam proyek ini.


“Investasi ini untuk membangun (industri) kaca dan solar panel. Akan memakai tenaga kerja Indonesia sekitar 35 ribu orang. Arahan Bapak Presiden agar segera eksekusi dan menjalankan percepatan agar proses hilirisasi terjadi,” kata Menteri Bahlil.



Pernyataan terkait analisa Anthony Budiawan, yang memunculkan dugaan pemanfaatan lahan Pulau Rempang untuk kepentingan pihak tertentu, mendapat banyak respon dari netizen.


Banyak dari pengguna Twitter yang turut membagikan dugaan kejanggalan terkait investasi proyek oleh Xinyi Corp.


“Cek-cek grup Xinyi juga ternyata gak punya modal sebanyak itu.” Komentar @imutimutmu, meragukan nilai investasi perusahaan Tiongkok tersebut.


“Kebijakan China itu kan jelas mana mungkin tidak melibatkan tenaga kasar mereka yang benar-benar ahlinya?” tulis @Fadlipenyair menyindir soal dugaan penggunaan tenaga kerja asing di proyek Pulau Rempang Eco City.


“Nah biar para ahli yang bicara. Membongkar kebohongan para pejabat sudah terlalu sering mereka berbohong.” Tambah akun @tuan_levi.


Analisa yang dilakukan pengamat ekonomi Anthony Budiawan, memunculkan dugaan bahwa proyek Rempang Eco City dapat merugikan masyarakat setempat.


Serta adanya dugaan kejanggalan terkait jumlah lapangan pekerjaan, yang dijanjikan sebagai suatu manfaat yang dapat dirasakan masyarakat lokal. [Democrazy/Inilah]

Penulis blog