DEMOCRAZY.ID - Publik dihebohkan dengan kemunculan bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dalam video azan Magrib di stasiun televisi MNCTV dan RCTI.
Melalui unggahan akun Twitter @Yom_N_Friends, pada Jumat, 8 September 2023, tampak dalam video berdurasi 44 detik Ganjar Pranowo tengah mengambil wudu lengkap dengan setelan baju muslim berwarna putih.
Lalu, Ganjar Pranowo ikut menuaikan ibadah salat sebagai makmum. Video tersebut merupakan bentuk visualisasi dalam azan Magrib yang biasa diputar oleh stasiun televisi ketika memasuki waktu salat.
Utas tersebut pun menuai berbagai tanggapan dari warganet.
Warganet menuding pihak tim sukses Ganjar Pranowo tengah melakukan praktik politik identitas. Padahal, menurut mereka selama ini tim Ganjar tegas menyuarakan anti terhadap politik identitas.
GP di Adzan Maghrib RCTI nih gaess.....
— Yom N'Friends (@Yom_N_Friends) September 8, 2023
Bukan politik identitas...?? 🤔🤔 pic.twitter.com/k3TApEO5ya
Warganet pun mengaitkan hal tersebut dengan bait puisi yang berisikan kritikan terhadap penggunaan toa yang berlebihan dalam azan.
Kala itu, tepatnya pada 2018, Ganjar membacakan sebuah puisi yang merupakan karya Gus Mus. Namun terdapat bait yang justru malah menimbulkan kecaman.
Adapun bunyi bait tersebut adalah: "Kau ini bagaimana. Kau bilang Tuhan sangat dekat. Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat."
Kendati begitu, politikus PDIP itu telah menyampaikan bahwa dirinya tak bermaksud untuk menghina azan.
Bahkan, puisi tersebut sudah berulang kali dibacakan oleh beberapa tokoh ternama.
Meski menimbulkan kontroversi, namun puisi yang berjudul "Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana" itu berisi kritikan Gus Mus kepada pemimpin saat itu.
Apakah orang ini pantas jadi pemimpin, suara adzan aja dinyinyirin. pic.twitter.com/miOFozjVlH
— JAMAL BUGIS 7.0 (@JamalBoegis) December 13, 2022
Seperti diketahui, RCTI dan MNC TV tergabung dalam MNC Group merupakan media milik Hary Tanoesoedibjo, juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Perindo yang telah berkoalisi dengan PDI Perjuangan untuk memenangkan Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pemilu 2024 pada Jumat, 9 Juni 2023, lalu.
"Mungkin Bukan (politik identitas) kalau dari mereka, benar ga?," tulis akun @SalehAlhabsyi10.
"Semena-mena mempergunakan frekwensi milik publik untuk kepentingan golongannya sendiri," komentar akun @MDakhnan.
"Bukan politik identitas, hanya ngasih informasi bahwa saya rajin sholat, dan rajin ibadah," timpal akun @Hamba60455437.
"bukan dong, itu mah emg keseharian beliau, kebetulan aja di rekam," sindir akun @manusiasibuk416.
"kayanya dari dulu RCTI juga ga ada iklan adzan, selalu diganti iklan obat atau jajanan anak," kata akun @FattahSyah13.
Masih terngiang sakitnya ketika dia puisi;
— David Usman (@dapitnih) September 8, 2023
"Kau ini bagaimana. Kau bilang Tuhan sangat dekat. Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat."
Sekarang dia jadi Aktor Adzan