DEMOCRAZY.ID - Setiap jelang pemilu isu tidak sedap selalu membayangi Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
Yaitu tentang tuduhan pengkhianatan terhadap Gus Dur. Cak Imin dituding telah melakukan kudeta atas kepemimpinan Gus Dur di PKB.
Pada acara Najwa Shihab bertajuk “Blak-blakan Anies-Muhaimin” yang disiarkan di YouTube pada Senin malam (5/9), Cak Imin meluruskan kisah tersebut. Termasuk hubungannya dengan putri Gus Dur, Yenny Wahid.
“Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan. Bahkan ada yang bilang saya kudeta, yang benar adalah justru saya dikudeta oleh orang-orang, yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya,” ujarnya.
Tapi Cak Imin tidak pernah melawan Gus Dur. Dia ikhlas berhenti dari jabatan ketua umum dan nonaktif hampir 1 tahun lebih usai menyatakan terima atas pemberhentian yang dilakukan Gus Dur.
“Bahkan termasuk yang paling langka, semua yang dipecat Gus Dur melawan. Satu-satunya ketum yang dipecat Gus Dur tidak melawan hanya saya,” terangnya.
Usai mundur, kepemimpinan kemudian diambil alih oleh duet Ali Masykur Musa dan Yenny Wahid.
Keduanya memimpin kurang lebih selama satu tahun dan Cak Imin sama sekali tidak ikut cawe-cawe. Posisinya hanya menjadi salah satu ketua saja.
“Dalam proses kepemimpinan Ali Masykur-Yenny inilah hasil kudeta terhadap saya,” kata Cak Imin.
PKB Tidak Bisa Daftar KPU
Tapi duet ini ternyata dipandang tidak legitimate oleh KPU. Alasannya, Ali Masykur bukan ketua umum resmi. Untuk itu, harus ada pergantian ketua umum agar bisa mendaftar di KPU.
Adapun legitimasi PKB berada di tangan Cak Imin sebagai ketua umum dan Yenny Wahid sebagai sekjen partai.
Kemudian dicarikan titik temu antara kubu Ali Masykur-Yenny dengan Cak Imin agar PKB tetap bisa mendaftar sebagai peserta pemilu. Tapi titik temu tidak terjadi. Sehingga diperlukan jalan untuk menyelamatkan PKB.
“Saya ketum tanda tangan sendiri (tanpa sekjen) nggak bisa. Ali Masykur tanda tangan dengan sekjen (Yenny) nggak bisa,” urainya.
“Satu-satunya jalan adalah pengangkatan Yenny sebagai sekjen tidak sah. Karena Yenny (memang) diangkat bukan di muktamar, Yenny diangkat sebagai sekjen di tengah jalan,” terangnya.
Yenny digantikan oleh sekjen sebelumnya, yaitu Lukman Edy. Dengan komposisi Cak Imin-Lukman Edy, akhirnya PKB bisa ikut pemilu.
Sikap Gus Dur
Setelah PKB mengalami fase nyaris hancur lebur dan gagal mendaftar sebagai peserta pemilu, Gus Dur lantas memanggil Cak Imin.
Sebagaimana diceritakan Cak Imin, Gus Dur merasa kaget lantaran Cak Imin mau diberhentikan dengan ikhlas sebagai ketua umum PKB.
Buntutnya, Cak Imin diminta untuk menandatangani draf surat pengunduran resmi yang telah disiapkan Gus Dur. Tanpa perlawanan, Cak Imin meneken surat tersebut.
Uniknya, Gus Dur berwasiat agar surat pengunduran itu disimpan Cak Imin dan hanya boleh dikeluarkan saat Gus Dur benar-benar membutuhkan. Tapi hingga saat Gus Dur wafat, surat tersebut tidak pernah diminta.
“Ini behind the scene sesungguhnya, masih ada suratnya sampai sekarang. Itulah jangan dibalik-balik, saya yang dikudeta (bukan mengkudeta), tapi saya terima,” tutupnya. [Democrazy/RMOL]