DEMOCRAZY.ID - Indonesia memiliki kekayaan yang berlimpah, salah satunya ada di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB). Seperti yang ditemukan baru-baru ini di NTB yaitu tambang emas raksasa.
Dikabarkan cadangan emasnya sekitar dua miliar ton emas, lokasi tepatnya di pegunungan Dompu, NTB. Penemuan emas ini telah telah diumumkan sejak Desember 2021 lalu di NTB.
Bukan hanya emas, tambang yang digadang-gadang menjadi tambang raksasa ini juga memiliki sumber daya mineral berupa tembaga.
Kekayaan alam ini ditemukan di wilayah tambang milik PT Sumbawa Timur Mining (STM) di Tambang Onto, Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu.
Hingga kini proses eksplorasi kekayaan alam tersebut belum ditentukan waktunya oleh STM sendiri.
Dilansir dari NTBprov.go.id,PT STM merupakan pemegang Kontrak Karya pertambangan tembaga dan emas di Tambang Onto.
Ditargetkan waktu eksplorasi tambang rmas oni secepatnya dilakukan di antara tahun 2030 dan 2035 mendatang.
Karena memiliki tantangan teknis yang perlu ditangani terlebih dahulu untuk melakukan penggalian emas dan tembaga tersebut.
Cadangan emas dan tembaga ini terletak di bawah tanah. Kabar penemuan cadangan emas ini sempat tidak dipercaya oleh warga setempat.
Apa lagi kandungan emasnya hingga dua miliar ton. Akhirnya, untuk menjawab rasa penasaran masyarakat,STM mengeluarkan surat pernyataan resmi.
Isi dari surat tersebut mengenai penemuan tersebut dan diungkapkan langsung oleh President Director STM. STM menemukan mineral saat melakukan estimasi sumber daya untuk deposit Onto.
Ia juga sudah memastikan jika total sumber daya mineral ini terindikasi sebesar 2,09 miliar ton.
Yakni terdiri dari 0,86 persen tembaga dan 0,48 gram/emas, dimana setiap ton batuan/ore yang diekstraksi mengandung rata-rata 0,86 persen tembaga dan 0,48 gram emas. PT STM adalah perusahaan yang berfokus pada tambang tembaga.
Namun untuk mengolahnya tentu butuh proses eksplorasi seperti studi kelayakan, konstruksi, hingga komisioning produksi.
Demikian informasi mengenai tambang emas di NTB yang memiliki cadangan emas mencapai 2 miliar ton. [Democrazy/Haluan]