DEMOCRAZY.ID - Ketua Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) Ustaz Asep Syaripuddin menolak usulan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang meminta pemerintah mengontrol semua rumah ibadah untuk mencegah penyebaran paham radikalisme
Ustaz Asep menjelaskan, bagi umat Islam rumah ibadah adalah tempat yang paling mulia. Masjid bagi umat Islam adalah tempat sujud kepada Allah dan beribadah lainnya.
Di dalam Surat At Taubah ayat 18 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman; “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apapun) kecuali Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk”.
“Makanya untuk memasuki masjid ada adabnya, diantaranya suci dari hadats atau najis dari kotoran, memakai pakaian yang sopan dan menutup aurat, masuk dan keluar masjid disertai doa, bahkan untuk menghormati masjid kita disunnahkan menegakkan shalat sunnah tahiyatul masjid,” jelas Ustadz Asep dalam keteranganya, Sabtu (9/9/2023).
Jadi, kata Ustaz Asep, rumah ibadah adalah tempat orang-orang baik sehingga tidak perlu diawasi.
“Adapun soal radikalisme, harus diperjelas dulu maksudnya seperti apa? jangan sampai kritik atau meluruskan yang salah dianggap radikal,” jelasnya.
“Di masjid itu para ulama berceramah sesuai keadaan, jika negara baik-baik saja ya tidak akan muncul kritikan. Tetapi kalau kepemimpinan bermasalah, sudah menjadi kewajiban pada ulama dan dai melakukan amar makruf nahi munkar. Dan itu semata-mata karena cinta kepada negeri ini,” tambahnya.
Oleh karena itu, Ustaz Asep menyarankan sebaiknya BNPT bekerja sesuai fakta yang benar-benar mengancam negara.
“Sampai sekarang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua masih eksis melakukan terorisme dan terus memakan korban. Kemudian jangan lupa TKA China yang juga terus berdatangan, itu juga dikhawatirkan akan mengancam negara. Nah BNPT lebih baik mengatasi itu saja, jangan rakyat sendiri apalagi yang di rumah ibadah yang diawasi,” tandasnya. [Democrazy/SuaraIslam]