DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga membeberkan alasan ada peluang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menganulir Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Jamiluddin Ritonga beranggapan jika Megawati Soekarnoputri mau berkoalisi dengan Prabowo Subianto, maka pencapresan Ganjar di Pilpres 2024 bisa dianulir.
Dan sebagai gantinya, Megawati akan menyodorkan Puan Maharani sebagai cawapres bagi Prabowo Subianto.
Menurut Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga di Jakarta, Jumat (29/9), Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, memiliki potensi untuk menggantikan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dari poros PDIP. Hal ini dapat terjadi meskipun dengan syarat tertentu.
“Masih ada peluang bagi Ketum PDIP Megawati untuk menganulir Ganjar dalam Pilpres 2024. Hal ini bisa terjadi bila Megawati mau berkoalisi dengan Prabowo,” kata Jamiluddin.
Menurut dia, syaratnya adalah Megawati harus bersedia menerima Prabowo sebagai bakal capres, dengan Puan sebagai bakal cawapres.
“Pasangan Prabowo-Puan cukup menjanjikan. Sebab, pemilih mereka dari ceruk yang berbeda. Karena itu, bila dua sosok ini dipasangkan berpeluang elektabilitasnya bertambah,” tuturnya.
Atas dasar itu, Jamiluddin berpendapat bahwa dengan memilih Prabowo-Puan, Megawati tidak akan kehilangan muka.
“Megawati juga dapat lebih mudah menjelaskan mengapa mengganti Ganjar,” kata Jamiluddin.
Pilpres 2024 Hanya Dua Poros
Diketahui, muncul rumor Pilpres 2024 hanya ada dua poros yakni Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menuturkan tidak menutup kemungkinan adanya dua poros dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Kan sudah diputuskan, bahwa pendaftaran capres/cawapres itu tanggal 19-25 Oktober, masih ada waktu kurang lebih satu bulan ya, pembicaraan terkait hal itu tentu saja kita buka lebar," ucap Puan usai memberikan sambutan di acara Rakernas Papdesi, Smesco Convention Hall, Jakarta Selatan, Selasa (26/9).
Menurutnya, selama belum ada pendaftaran capres-cawapres di KPU, maka ruang diskusi seluruh partai untuk penentuan pasangan calon masih terbuka.
Oleh sebab itu, peluang dua poros di Pilpres 2024 dimungkinkan terjadi sebelum pendaftaran. [Democrazy/PojokSatu]